BPKH Ajak Masyarakat Ikut Kawal Dana Keuangan Haji

Senin, 24 Februari 2025 23:47 WITA

Card image

Anggota Dewan Pengawas BPKH Mulyadi (kanan) di Badung, Senin (24/2/2025). (Foto: Ran/MCW)

Males Baca?

BADUNG - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengajak seluruh lapisan masyarakat termasuk dari kalangan pendidikan agar ikut mengawal dana keuangan haji demi transparansi dan akuntabilitas.

"Dana BPKH mempunyai prinsip transparansi, akuntabilitas, syariah, Hati-hati. Kemudian setiap bisnis yang dilakukan dikelola dengan sebaik -baiknya. Sangat boleh (mengawasi dana haji), masyarakat boleh membuka website BPKH," kata Anggota Dewan Pengawas BPKH Mulyadi di sela-sela kegiatan Seminar Nasional AppliedHE Xchange 2025 Universitas Sebelas Maret (UNS) di Badung, Senin (24/2/2025).

Selain masyarakat, Mulyadi menegaskan pihaknya turut menggandeng lembaga resmi yakni Badan Pengawas Keuangan (BPK). "Demikian juga bukti transparansi BPKH adalah laporan keuangan BPKH diaudit dari lembaga pemeriksa keuangan negara yang kita sebut BPK Republik Indonesia Badan Pemeriksa Keuangan, Alhamdulillah dengan opini wajar, tanpa pengecualian," tegas Mulyadi.

Mulyadi menyampaikan, BPKH saat ini tengah mengelola dana keuangan haji sebesar Rp171 triliun hingga tahun 2024 dengan investasi yang memberikan return Rp11 miliar lebih. Jumlah tersebut bersumber dari dana titipan jamaah haji (reguler dan plus) serta Dana Abadi Umat (DAU) yang berasal dari anggaran Kementerian Agama (Kemenag).

Mulyadi menyampaikan, dana tersebut nantinya digunakan untuk membiayai penyelenggaraan ibadah haji serta untuk kemaslahatan umat salah satunya di sektor pendidikan.

"Dana tersebut memungkinkan para akademisi untuk melakukan riset-riset terkait dengan bagaimanakah BPKH melakukan investasi dalam bentuk penempatan di perbankan syariah, kemudian dalam bentuk investasi surat berharga, kemudian dalam bentuk investasi emas investasi langsung dan investasi lainnya, itu portfolio bisnis BPKH," lanjut Mulyadi.

Mulyadi menyebut, membutuhkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk sekali pembiayaan ibadah haji. Di tahun ini, dijadwalkan 221 ribu calon jamaah haji akan berangkat ke Tanah Suci.

"Untuk kebutuhan haji, yang pertama adalah penerbangan, kemudian akomodasi di Saudi, hotel, makan, kemudian ada biaya Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina)," terang dia.

Reporter: Ran


Komentar

Berita Lainnya