Catatan Egy Massadiah: Potret Kasad Baru, Maruli “Bapak Air” Simanjuntak
Senin, 27 Mei 2024 07:11 WITA

Egy Massadiah (kiri) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (kanan)
Males Baca?JAKARTA - BINTANG di pundaknya bertambah satu, menjadi empat. Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pun dikukuhkan menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ke-35, pada Rabu (29/11/2023).
Sosok Maruli, lulusan Akmil 1992 yang saya kenal sejak berpangkat Letnan Dua itu, adalah prajurit yang tebal akan aneka pengalaman. Seorang humoris.
Beberapa jabatan puncak kesatuan pernah ia sandang, dimulai dari Komandan Detasemen Tempur Cakra (2002), Komandan Batalyon 21 Grup 2/Sandi Yudha (2008-2009).
Selanjutnya, Komandan Sekolah Komando Pusdikpassus (2009-2010), Komandan Grup 2/Sandi Yudha (2013-2014), Komandan Grup A Paspampres (2014-2016), Komandan Korem 074/Warastratama (2016-2017), Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2018-2020), Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana (2020-2021), Pangkostrad (2022-2023).
Menderetkan jabatan yang pernah disandang, adalah cara termudah untuk mengetahui kapasitas dan kapabilitasnya sebagai seorang prajurit. Lebih khusus, prajurit baret merah yang dikenal sebagai pasukan elite milik negara kita.
Potret Maruli
Sebagai sahabat yang –kebetulan—berprofesi jurnalis, saya semakin intens memotret perjalanan karier Maruli di TNI. Di luar itu, bahkan saya menyimpan catatan-catatan yang lebih personal.
Catatan-catatan itu sering saya keluarkan saat bertemu dan bisa ngobrol santai, sambil tertawa-tawa. Tertawa bahagia demi kenangan lama yang tak mungkin terulang.
Misalnya, kenangan jejak Maruli dan kawan-kawan seangkatan, saat awal penugasan, tahun 1990-an. Tahun itulah saya diperkenalkan ke Maruli oleh teman Taman Kanak-Kanak di Sengkang Wajo, Sulawesi Selatan, bernama Andi Sirajuddin Kube Dauda (almarhum), yang akrab dipanggil Aju.
Ia juga seorang tentara baret merah, lulusan Akmil lichting 1991. Satu angkatan di atas Maruli. Ayah Aju bernama Andi Kube Dauda, mantan bupati di Sulsel.
Aju dan Maruli bersahabat dekat karena sama-sama atlet judo. Mereka sering main ke tempat saya di Cinere, perbatasan Depok dan Jakarta Selatan. Sebaliknya, saya juga sering nongkrong di rumah Aju di Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur. Tak jarang saya melihat dan menemani mereka latihan judo di Mako Kopassus, Cijantung. Masa-masa itu, tiada hari tanpa latihan judo.
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar