Dianggap Menghina Kiai di KPK, Aktivis NU Kecam Suharso Monoarfa
Rabu, 29 Mei 2024 09:28 WITA

Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
Males Baca?
MCWNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PPP target="_blank">Suharso Monoarfa, dianggap telah menghina dan melecehkan Kiai-kiai terkait dengan cerita tentang kebiasaan pemberian amplop dalam kunjungan ke pesantren-pesantren.
Cerita tersebut disampaikan Suharso pada acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas di Gedung target="_blank">KPK pada Hari Senin (15/8/2022) kemarin.
Aktivis dan Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Dr. Sholeh Basyari M. Phil menyebutkan cerita Suharso itu sudah menghina para Kiai-kiai dan bisa membuat anggapan pemberian amplop tersebut sebagai cikal budaya target="_blank">korupsi.
"Saya sangat mengecam cerita Suharso tersebut. Apa maksudnya itu? Di depan para Komisioner KPK dan pada acara pembekalan antikorupsi. Sama saja dia menyebutkan itu adalah perilaku korupsi oleh Kiai-kiai. Mana adabnya kepada Kiai? Ketum partai islam, tidak hormat pada Kiai," kesal Sholeh kepada wartawan melalui video pendeknya, Rabu (17/8/2022).
Sholeh menyebutkan, kebiasaan memberi amplop seperti cerita Suharso, memang ada di pondok pesantren.
Tapi itu semua adalah bentuk sumbangan kepada pesantren dan sedekah kepada para santri.
"Yang namanya sedekah, tidak ada kewajiban. Jadi jangan dibuat itu seolah-olah harus, jika tidak ada (amplop) maka tidak akan dilayani. Tidak ada kiai yang seperti itu. Ini sudah masuk pada ranah penghinaan," lanjut Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) tersebut.
Kata Sholeh, dia bersama dengan para teman-teman aktivis NU dan para santri akan mendesak Suharso untuk memberikan klarifikasi atas pernyataannya itu.
Tidak hanya sampai klarifikasi, Sholeh juga akan konsultasi dengan praktisi hukum dari NU, untuk melihat adanya unsur pasal-pasal penghinaan dan pelecehan atas pernyataan itu.
"Pasti, jika ada unsur-unsur pidana yang bisa ditetapkan, kita akan buat laporan. Karena ini sudah menyinggung marwah serta martabat kiai dan pesantren," pungkasnya.
{bbseparator}
*Cerita Suharso di KPK*
Pada kegiatan pembekalan antikorupsi kepada para pengurus PPP, Suharso Monoarfa mendapatkan kesempatan untuk memberikan sambutan.
Pada awal sambutannya, Suharso menceritakan pengalaman pribadinya saat berkunjung ke pondok pesantren besar, guna meminta doa dari beberapa kiai yang menurutnya juga kiai besar.
"Waktu saya Plt. Ini demi Allah dan RasulNya terjadi. Saya datang ke kiai itu dengan beberapa kawan, lalu saya pergi begitu saja. Ya, saya minta didoain kemudian saya jalan. Tak lama kemudian saya dapat pesan di whatapps, Pak Plt, tadi ninggalin apa gak untuk kiai?," cerita Suharso.
Kemudian Suharso yang merasa tidak meninggalkan sesuatu di sana.
Sempat menduga ada barang cucunya yang tertinggal di pesantren tersebut.
Kata orang yang mengirim pesan ke dia, menyebutkan bukan barang yang tertinggal.
Namun setelah dijelaskan bahwa harus ada pemberian untuk kiai dan pesantren, ujar Suharso lagi, dia bahkan sempat menyebutkan tidak membawa sarung, peci, Alquran atau lainnya.
"Kayak gak ngerti aja Pak Harso ini, gitu Pak Guru. _I've provited one, every week_. Dan setiap ketemu Pak, ndak bisa Pak. Dan bahkan sampai saat ini, kalau kami ketemu di sana, itu kalau salamannya tu, gak ada amplopnya Pak, itu pulangnya itu, sesuatu yang hambar," lanjutnya.
Suharso juga memberikan menegaskan, bahwa itulah gambaran keadaan pada saat sekarang ini.
Dalam sambutannya, Suharso juga sempat menyinggung dua orang Ketua Umum PPP sebelumnya yang tertangkap oleh KPK. (mm)
Berita Lainnya

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

KPK Bongkar Pertemuan Harun Masiku dan Djoko Tjandra di Malaysia

Dukung Prabowo, KPK Desak Pemerintah Buat Undang-Undang Pemiskinan Koruptor

Komentar