DPRD Bali Sayangkan Penghentian Operasional Bus Trans Metro Dewata

Kamis, 02 Januari 2025 22:22 WITA

Card image

Ketua Komisi II DPRD Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih alias Ajus Linggih. (Foto:Ran/MCW)

Males Baca?

DENPASAR - Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih atau yang akrab disapa Ajus Linggih menyayangkan penghentian operasional bus Trans Metro Dewata (TMD).

"Sangat disayangkan. Harusnya kita menambah layanan publik. Bukan mengurangi," ungkap Ajus Linggih, Kamis (2/1/2025).

DPRD Bali, kata Ajus Linggih, berencana membahas masalah transportasi publik semacam TMD bersama stakeholder terkait.

"Memang kondisi APBD kita saat ini defisit. Sehingga perlu ada efisiensi. Saya akan diskusikan untuk bagaimana nanti akan diadakan kembali dengan lebih sempurna," tambah politikus Golkar tersebut.

Terdekat, DPRD Bali berencana memanggil Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) terkait anggaran untuk operasional TMD. "Saya lihat di berita ini ternyata program Kemenhub. Coba nantu kita cek ke Bappeda apakah memang karena ketidaksiapan anggaran atau bagaimana," tambah Ajus Linggih.

Lebih jauh, Ketua HIPMI Bali itu berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terus meningkatkan layanan transportasi umum terlepas dari penghentian operasional TMD.

"Saya berharap ke depan pejabat terkait itu wajib mencoba fasilitas secara berkala sebagai rakyat, bukan dikawal atau disetting. Jadi paham apa yang perlu diperbaiki sehingga lebih banyak masyarakat terakomodir," timpal Ajus Linggih.

Lebih jauh, DPRD meminta Pemprov Bali untuk meningkatkan fasilitas umum termasuk transportasi publik. "Karena salah satu masalah utama kita itu kemacetan," tutup putra politikus senior Gde Sumarjaya Linggih tersebut.

Diberitakan sebelumnya, bus Trans Metro Dewata (TMD) yang selama ini diandalkan publik di kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan (Sarbagita) tersebut resmi berhenti beroperasi per 1 Januari 2025.
Reporter:Ran


Komentar

Berita Lainnya