Hari Suci Siwaratri, Pemkot Denpasar Sembahyang di Pura Agung Jagatnatha

Selasa, 28 Januari 2025 11:22 WITA

Card image

Pemkot Denpasar gelar persembahyangan Hari Suci Siwaratri di Pura Agung Jagatnatha, Senin (26/1/2025). (Foto: Pemkot Denpasar)

Males Baca?

DENPASAR - Pemerintah Kota Denpasar (Pemkot Denpasar) menggelar persembahyangan Hari Suci Siwaratri di Puri Agung Jagatnatha Denpasar, Senin (27/1/2025). Hari Suci Siwaratri yang jatuh setiap Purwananing Tilem Sasih Kapitu menjadi momen penting bagi umat Hindu di Bali untuk melakukan introspeksi diri dan penyucian jiwa.

Acara tersebut dihadiri oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, AA Putu Gede Wibawa, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, serta perwakilan Forkopimda, pimpinan OPD, dan masyarakat Kota Denpasar.

Rangkaian acara diawali dengan pangilen Tari Rejang Dewa yang diiringi suara kidung dan gambelan Bali, menciptakan suasana khusyuk dan sakral. Persembahyangan dipuput oleh Ide Pedanda Gede Jelantik Kertha Jaya dari Griya Gede Kaliungu. Sebagai bentuk penghormatan, persembahyangan dilakukan tiga kali, yaitu saat sandikala pukul 18.00 Wita, tengah malam pukul 00.00 Wita, dan pagi hari pukul 06.00 Wita.

Kepala Bagian Kesra Kota Denpasar, IB Alit Surya Antara menjelaskan, perayaan Hari Suci Siwaratri merupakan momen penting bagi umat Hindu untuk melakukan mulat sarira atau introspeksi diri.

"Dari pelaksanaan persembahyangan yang dilanjutkan dengan beragam kegiatan keagamaan seperti Makekawin, Mageguritan dan Dharma Tula diharapkan memberikan pehamaman bagi masyarakat," jelasnya.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menekankan pentingnya momen Siwaratri sebagai malam peleburan dosa dan kesempatan untuk merenungkan perjalanan hidup.

"Hari Siwaratri adalah waktu yang tepat untuk introspeksi diri dan memohon perlindungan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Dengan menjalankan kegiatan positif seperti Dharma Tula, Monobrata, Jagra, Upawasa, dan pengendalian Panca Indra, umat Hindu dapat merenungi perjalanan hidup dan menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya," ujar Jaya Negara.

Jaya Negara juga menjelaskan bahwa Hari Siwaratri, yang berasal dari dua kata "Siwa" dan "Ratri," bermakna upaya penyucian diri dari kegelapan menuju kehidupan yang lebih terang.

Hal ini menjadi pedoman bagi umat manusia untuk menjalankan kewajiban dengan baik, selalu berada dalam lindungan Ida Sang Hyang Widi Wasa, dan membawa kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.

"Tentunya Hari Siwaratri harus diisi dengan kegiatan yang positif dengan kesadaran, seperti Dharma Tula, Monobrata, Jagra, Upawasa, Mulat Sarira dan mengendalikan Panca Indra sebagai wujud wiweka umat Hindu, sehingga mampu merenungi perjalanan diri untuk lebih baik lagi kedepannya," terang politikus PDI Perjuangan tersebut.

Editor: Ran


Komentar

Berita Lainnya