Industri Jasa Keuangan di Bali Stabil, Penyaluran Kredit Tembus Rp111,56 Triliun

Rabu, 26 Maret 2025 05:03 WITA

Card image

Kepala OJK Provinsi Bali Kristriyanti Puji Rahayu. (Foto: OJK Bali)

Males Baca?

DENPASAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mengklaim Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali masih stabil di awal tahun 2025.

Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu menyebutkan, data sektor perbankan di Pulau Dewata menunjukkan tren positif khususnya dalam penyaluran kredit maupun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dibandingkan periode sebelumnya.

"Penyaluran kredit mencapai Rp111,56 triliun atau tumbuh 6,34 persen yoy dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 6,75 persen yoy (Desember 2024: 6,81 persen yoy)," kata Puji Rahayu dalam siaran pers yang diterima Rabu (26/3/2025).

Puji Rahayu menerangkan pertumbuhan kredit yoy (year on year) masih didorong oleh peningkatan kredit investasi yang tumbuh sebesar Rp5,17 triliun atau 17,19 persen yoy (Desember 2024: 18,47 persen yoy).

"Tingginya pertumbuhan kredit investasi ini menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Bali," timpalnya.

Sementara, berdasarkan kategori debitur, Puji Rahayu mengatakan sebesar 52,44 persen kredit di Bali disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan sebesar 5,38 persen yoy (Desember 2024: 5,99 persen yoy).

Berdasarkan sektornya, penyaluran kredit didominasi oleh sektor Bukan Lapangan Usaha (konsumtif) sebesar 34,32 persen dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 28,68 persen.

"Pertumbuhan kredit disumbangkan oleh peningkatan nominal penyaluran di Sektor Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha yang bertambah sebesar Rp2,25 triliun (tumbuh 6,23 persen yoy) serta Sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum sebesar Rp1,71 triliun (tumbuh 15,11 persen yoy)," lanjut dia.

Penghimpunan DPK, terang Puji Rahayu,  mencapai Rp191,56 triliun dan melanjutkan catatan double digit growth yaitu 11,96 persen yoy, walaupun tumbuh melandai dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 20,74 persen yoy. "Berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK posisi Januari 2025 ditopang oleh kenaikan nominal tabungan sebesar Rp12,03 triliun," timpal Puji Rahayu.

Lebih lanjut, Puji Rahayu mengatakan kualitas kredit perbankan di Bali tetap terjaga terlihat dari rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 3,14 persen, sementara NPL net berada di posisi 2,18 persen. "Walaupun sedikit meningkat dibandingkan posisi Desember 2024, namun masih jauh di bawah threshold," ungkap Puji lagi.

OJK, tegas Puji, akan terus mendukung perbankan melalui langkah kebijakan yang diperlukan. "Sehingga perbankan terus bertumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risiko," tutupnya.

Editor: Ran


Komentar

Berita Lainnya