Irjen Kementan Harap Kopi Produksi Tana Toraja Mendunia

Selasa, 28 Mei 2024 09:37 WITA

Card image

Inspektur Jenderal Dr Jan Samuel Maringka membuka Dialog Jaga Pangan, di ruang Pola Kantor Bupati Toraja Utara Sabtu (4/3-2023). (Foto: Saldi/mcw)

Males Baca?


RANTEPAO - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Dr Jan Samuel Maringka membuka dialog Jaga Pangan dengan tema "Optimalisasi Fungsi Pengawasan  Terhadap Program Pertanian Tahun 2023".

Dialog dalam rangka melakukan  pengawalan terhadap program Kementerian Pertanian di Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten Tana Toraja ini dilaksanakan dengan mengambil tempat di Kantor Bupati Toraja Utara.

Jan Samuel Maringka mengatakan, pengawasan pangan wajib dilakukan untuk mengawal implementasi program Kementerian Pertanian, khususnya untuk meningkatkan komoditi produksi pertanian.

Hal ini dilakukan untuk menjamin kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, serta melihat langsung kondisi lapangan terkait pelaksanaan program pembangunan pertanian.

"Selain itu pengawasan ini juga sekaligus upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan dan kedaulatan pangan nasional serta meningkatkan potensi ekspor terhadap komoditi pertanian," ucapnya, Sabtu (4/3/2023).

Menurut Jan, ada beberapa hal yang selama ini menjadi acuan bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan. Pertama, membangun koloborasi dalam meningkatkan ketersediaan pangan dan kedua memudahkan akses dan keamanan pangan.

Pada kesempatan tersebut ia menegaskan bahwa perlu sinergi dari seluruh pihak untuk meningkatkan kembali kejayaan kopi Toraja.

"Kopi merupakan salah satu komoditas andalan yang berpotensi eksport di Toraja, dengan produksi mencapai  3.567,72 ton di Tana Toraja dan 1.667 ton di Kabupaten Toraja Utara setiap tahunnya," tuturnya.

Selain itu dia juga menegaskan keberhasil program Kementerian Pertanian tidak bisa dikerjakan sendiri, namun harus melibatkan berbagai pihak termasuk jajaran Forkopimda.

{bbseparator}

"Artinya kita perlu sinergitas dan koloborasi antara pemerintah daerah, aparat pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan aparat penegakan Hukum serta seluruh stakeholder lainnya," kata dia.

Dirinya pun berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat dan kesadaran semua pihak akan pentingnya menjaga ketahanan pangan.

Serta dapat memberikan energi positif bagi kemajuan pertanian dan pangan di Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja, khusunya untuk perkebunan kopi.

"Kami ingi kopi Toraja mendunia. Untuk itu kualitas bibit kopi harus ditingkatkan dalam proses pengolahannya maupun kemasannya. Sehingga diharapkan produksi kopi Tana Toraja lengkap mulai dari hulu sampai ke hilir sehingga dapat dikenal di mancanegara dan sehingga dapat meningkatkan devisa negara," ucapnya.

Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang dalam kesempatan itu mengungkapkan bahwa saat ini kopi di Toraja sangat diminati, namun perlu dana pendapingan.

"Agar harga jual kopi di kalangan petani bisa meningkat dengan tujuan agar masyarakat terus mengembangkan kopi yang mempunyai ciri khas tersendiri," tegasnya.

Reporter: Saldi
Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya