Jabat Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan: Pembebasan Pilot Jadi Prioritas
Senin, 27 Mei 2024 10:16 WITA
Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan (kiri) bersama Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa (kanan) saat memberikan keterangan Pers di Makodam Cenderawasih, Kamis (25/5/2023). (Foto: Edy/mcw)
Males Baca?
JAYAPURA - Mayjen TNI Izak Pangemanan hari ini resmi masuk ke Markas Kodam XVII/Cenderawasih menjabat sebagai Pangdam menggantikan Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Sesaat setelah serah terima pasukan yang dilaksanakan di lapangan Hitam Makodam Cenderawasih, kepada awak media Pangdam menyebutkan jika penanganan Kelompok Sipil Teroris (KST) di Papua mengedepankan komunikasi.
Pangdam mengibaratkan KST adalah alang-alang yang harus dibersihkan.
Baca juga:
Kembali Injakkan Kaki di Bumi Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan Kini Jabat Pangdam
"Memang kelompok-kelompok yang masih menganggu keamanan, tetapi kita tahu, ketika kita menanam padi dalam suatu lahan, maka yang tumbuh tidak hanya padi, namun juga ada alang-alang. Tetapi bukan berarti satu lahan itu kita tebang semua, namun alang-alangnya kita bersihkan," tegas Pangdam, Kamis (25/5/2023).
Menurutnya KST harus diberikan pemahaman agar program pemerintah berjalan baik. Pangdam juga menegaskan jika upaya pembebasan Pilot juga terus dilakukan dengan mengedepankan komunikasi lintas sektor.
"Ini adalah adik-adik kita, anak-anak kita yang mungkin mereka belum mengerti kita kasih pengertian, yang mungkin mereka belum paham kita kasih pemahaman. Sehingga apa yang sudah di programkan oleh Pemerintah bisa berjalan di tanah Papua. Penanganan Pilot Susi Air sedang berjalan, kita tidak menghendaki ada pertumpahan darah, karena satu tetes sarah akan membakar permasalahan yang sangat banyak. Sehingga komunikasi yang kami kedepankan," jelasnya.
"Pembebasan Pilot tentu kita terus upayakan dan kita harap dari sini kita banyak belajar termasuk masyarakat Papua, khususnya mereka-mereka yang melakukan penyanderaan ini agar banyak belajar. Apalagi kita melakukan penyanderaan ini yang menyebabkan kerugian banyak orang," sambungnya.
Diakuinya kerjasama Stakeholder dan Tokoh-tokoh di Papua penting dilakukan agar upaya -upaya penyelesaian masalah di Papua bisa berhasil dilakukan.
Baca juga:
Ketua SMSI Bali Soroti Banyaknya Pendiri Perusahaan Pers Tak Punya Pengetahuan Jurnalistik
"Penyelesaian kasus di Papua selalu kita libatkan Forkompimda dan semua komponen yang ada disini, karena apapun permasalahan yang ada di Papua ini menjadi permasalahan kita bersama", pungkasnya.
Reporter: Edy
Editor: Ady
Komentar