Kampus Geologi Luk Ulo dan Rusun Karang Sambung Tingkatkan Pendidikan Geologi
Senin, 14 Oktober 2024 12:28 WITA
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meresmikan Kampus Geologi Luk Ulo dan Rumah Susun (Rusun) Yayasan Pendidikan Geologi Karang Sambung di Kebumen, Jawa Tengah, Minggu (13/10/2024).
Males Baca?KEBUMEN – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Kampus Geologi Luk Ulo dan Rumah Susun (Rusun) Yayasan Pendidikan Geologi Karang Sambung di Kebumen, Jawa Tengah, pada Minggu (13/10/2024). Kedua fasilitas ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan geologi di Indonesia.
Basuki menyampaikan bahwa sarana dan prasarana yang ada akan memberikan manfaat besar bagi para mahasiswa dan peneliti geologi.
"Mahasiswa sekarang harus bisa lebih baik hasilnya daripada kami generasi sebelumnya. Saya juga ingin mengusulkan program pengenalan geologi tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga untuk siswa SMP dan SMA agar lebih banyak yang mengenal ilmu geologi ini," ujarnya.
Sebagai bagian dari Cagar Alam Nasional Geologi, Kompleks Karang Sambung dikenal sebagai "miniatur geologi Indonesia" karena memiliki berbagai fenomena dan kekayaan geologi yang unik dan langka, baik di tingkat nasional maupun global.
Baca juga:
Dengan luas 3,7 hektare dan bangunan seluas 7.038 m², Kampus Geologi Luk Ulo dibangun selama 10 bulan, mulai dari September 2023 hingga Juli 2024, dengan anggaran sebesar Rp79,6 miliar yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya.
Kampus ini dirancang sebagai laboratorium alam geologi dengan empat zona utama. Zona A mencakup lobby, ruang eksibisi, perpustakaan, ruang virtual, dan auditorium. Zona B memiliki ruang informasi, pengelola, kantin/mess hall, laboratorium geologi, kafe, ruang serbaguna, dan masjid. Zona C dikhususkan untuk asrama dosen dan fasilitas pendukung lainnya. Zona D menawarkan area untuk glamping yang memberikan pengalaman belajar langsung di alam.
Selain kampus, Rusun Yayasan Pendidikan Geologi Karang Sambung dibangun untuk mendukung kegiatan lapangan mahasiswa geologi dari berbagai universitas. Rusun ini terdiri dari satu tower tiga lantai dengan 43 unit hunian tipe 24, yang dapat menampung hingga 168 orang. Biaya pembangunannya mencapai Rp14,13 miliar dan telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk unit hunian yang ramah bagi difabel.
Baca juga:
Didukung Penuh Ida Bagus Santosa dan Masyarakat Susut, Raden Cahyo Optimis Menangkan Pilkada Bangli
Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Geologi Karang Sambung, Nanang Abdul Manaf, menjelaskan bahwa kampus tersebut sudah mulai digunakan sejak Februari 2024 oleh 604 mahasiswa, termasuk dari Universitas Trengganu Malaysia.
"Kami berkomitmen memaksimalkan penggunaan kampus ini untuk kegiatan lapangan, pendidikan geologi, training dan research center, serta tempat workshop, seminar, dan sertifikasi industri geologi," ujarnya.
{bbseparator}
Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini Wirahadikusumah, Pjs Bupati Kebumen Boedyo Dharmawan, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, serta Kaprodi Geologi dari berbagai perguruan tinggi.
Pembangunan Kampus Geologi Luk Ulo dan rusun ini diharapkan dapat memperkuat peran Kebumen sebagai pusat pendidikan dan penelitian geologi di Indonesia, serta mendukung peningkatan pemahaman ilmu kebumian bagi masyarakat luas.
Editor: Lan
Komentar