Keluarga Tak Izinkan Lukas Enembe Berobat ke Jakarta
Selasa, 28 Mei 2024 15:19 WITA
Elvis Tabuni Selaku Kepala Suku Besar Pegunungan Tengah Papua saat memberi keterangan kepada awak media, Jumat, (30/9/2022).
Males Baca?
"Kami keluarga telah sepakat bahwa Bapak Lukas Enembe tidak akan keluar dari rumah Koya untuk berobat ke Jakarta.
Diskriminasi yang dilakukan dari tahun 2017 sampai dengan hari ini, maka kami bangsa Papua pemimpin kami dibunuh secara otomatis dari jakarta maka kami tetap tidak memperbolehkan untuk keluar,"katanya.
"Kami pihak keluarga kecewa mustinya negara memberikan penghargaan terbaik kepada bapak Lukas Enembe, bukan seperti ini. Apabila pemaksaan terjadi maka, rakyat Papua sudah sepakat akan memisahkan diri dari Negara Republik Indonesia,"pungkasnya.
Hal senada disampaikan Benyamin Gurik, Ketua KNPI Provinsi Papua. Pihaknya juga tidak mengizinkan Gubernur dibawa berobat ke Jakarta.
"Bapak lukas enembe tidak akan keluar berobat ke Jakarta dan bapak sudah menyampaikan bahwa kasus yang dituduhkan gratifikasi 1 Miliar merusak citra tokoh Papua Gubernur Lukas Enembe yang sudah menerima WTP 8 kali berturut-turut seolah-olah adalah penjahat besar di negara ini. Ini adalah penghinaan dan pembunuhan karakter yang secara sengaja terstruktur, sistematis dan masif yang dilakukan oleh sejumlah tokoh-tokoh nasional kepada bapak Lukas Enembe,"katanya
Menurutnya, Pemerintah memgkonstruksi opini secara luar biasa seolah-olah rakyat Indonesia melihat rakyat Papua hari ini rakyat yang bodoh, tidak tau apa-apa dan koruptor.
"Ada mantan panglima TNI masuk ke sini dan membentuk opini di media seolah-olah dia mau mengerahkan sejumlah kekuatan bersenjata seperti mau menangkap teroris di negara ini. Kami meminta kepada tokoh-tokoh besar di Republik ini hentikan penggiringan opini, pembunuhan karakter terhadap tokoh-tokoh Papua," pungkasnya. (dy)
Komentar