Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Berkualitas dalam Satu Dekade Kepemimpinan Presiden Jokowi
Kamis, 03 Oktober 2024 16:31 WITA
Kementerian PUPR telah menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur guna meningkatkan daya saing serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Males Baca?JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur berkualitas dan berkelanjutan, yang telah memberikan dampak positif bagi masyarakat. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sejak tahun 2014 hingga 2024, Kementerian PUPR telah menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur guna meningkatkan daya saing serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa terdapat dua peran utama infrastruktur, yaitu sebagai sarana produksi dan penunjang pertumbuhan ekonomi serta sebagai pemenuhan layanan dasar masyarakat. "Infrastruktur dasar merupakan modal penting untuk mendukung infrastruktur perekonomian," ujar Menteri Basuki dalam pernyataan resmi yang diterima pada Kamis (3/10/2024).
Di bidang sumber daya air, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menyelesaikan pembangunan 53 dari total 61 bendungan yang direncanakan. Beberapa bendungan yang sudah selesai antara lain Bendungan Sepaku Semoi, Ameroro, Leuwikeris, Way Sekampung, dan Kuningan. Pembangunan bendungan ini juga diikuti oleh pembangunan jaringan irigasi untuk memastikan air dari bendungan dapat mengalir ke lahan pertanian, sehingga mendukung produktivitas petani di seluruh Indonesia.
"Pada periode 2014-2024, Kementerian PUPR membangun 1,2 juta hektare jaringan irigasi dan merehabilitasi 4,6 juta hektare jaringan irigasi yang ada. Selain itu, kami juga membangun 1.371 embung, 493 pengendali sedimen dan lahar, serta 2.154 km pengendali banjir dan pengaman pantai," jelas Basuki.
Di bidang konektivitas, Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menyelesaikan pembangunan 2.432 km jalan tol, termasuk Jalan Tol Stabat-Tanjung Pura dan Tol Tebing Tinggi-Serbelawan-Sinaksak yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 72 km. Menteri Basuki mengatakan, "Kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan produktif seperti industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri."
Selain jalan tol, Kementerian PUPR juga telah membangun 5.999 km jalan baru, 125.904 meter jembatan, 583 jembatan gantung, dan 27.673 meter _flyover/underpass_. Salah satu _flyover_ yang telah diresmikan adalah _Flyover_ Djuanda sepanjang 858 meter di Sidoarjo, Jawa Timur.
Di bidang permukiman, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya berhasil menyediakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebesar 36.380 liter per detik, yang meningkatkan akses air minum layak mencapai 93% dari total populasi. Selain itu, penyediaan sanitasi layak sudah mencapai 82% dari total populasi, melalui penanganan sanitasi dan sampah untuk 13,7 juta kepala keluarga.
Presiden Jokowi juga baru-baru ini meresmikan tujuh Pos Lintas Batas Negara (PLBN), termasuk PLBN Napan di NTT, PLBN Serasan di Natuna, dan PLBN Jagoi Babang di Kalbar. Pembangunan PLBN ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas dan meningkatkan pelayanan publik di kawasan perbatasan.
Sementara itu, di bidang perumahan, Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 10,2 juta unit rumah melalui Program Sejuta Rumah. Juga termasuk 1,49 juta unit rumah melalui program Rumah Swadaya/Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), serta pembangunan rusun untuk mahasiswa seperti yang baru diresmikan di Universitas Muhammadiyah Sorong yang terdiri dari 43 unit dan mampu menampung 168 mahasiswa.
Kementerian PUPR berharap pembangunan infrastruktur ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dalam menghadapi tantangan masa depan, terutama menuju Indonesia Emas 2045.
Editor: Lan
Komentar