Ketua STIP: Budaya Kekerasan Telah Diatasi, Kampus Tidak Akan Cuci Tangan

Rabu, 29 Mei 2024 10:21 WITA

Card image

Wahid mengatakan insiden meninggalnya Putu Satria di kampus tersebut di luar kendalinya karena terjadi di luar program kampus. (Foto: Kampus STIP Jakarta)

Males Baca?

Ia mengatakan kematian korban diduga karena akibat kekerasan yang dilakukan senior pada Jumat pagi sekitar pukul 08.00 WIB di kamar mandi.

Menurut dia, secara kasat mata memang ada luka lebam di tubuh korban dan pihaknya masih menunggu pemeriksaan lanjutan.

"Kami sudah menangkap sejumlah senior korban untuk dimintai keterangan dan semua itu akan mengerucut nantinya," kata dia.

Menurut kronologis yang disampaikan oleh saksi-saksi, korban dan lima temannya diundang oleh pelaku ke Toilet Koridor Kelas KALK C Lantai 2. Di sana, korban disuruh berbaris di depan, kemudian dipukul oleh pelaku dengan tangan mengepal sebanyak lima kali ke arah ulu hati. Akibat pukulan tersebut, korban langsung lemas dan terkapar.

Setelah kejadian tersebut, saksi-saksi diminta untuk meninggalkan kamar mandi dan melanjutkan kegiatan. Namun, pada saat beberapa saksi lainnya sedang berada di dalam kamar mandi, mereka melihat korban dalam kondisi terluka.

Lalu, korban dibawa ke klinik kesehatan yang ada di kampus tersebut dan ketika diperiksa sudah tidak bernyawa.

Korban kemudian, dibawa kampus ke Rumah Sakit Tarumajaya Bekasi dan saat ini jasad korban sudah ada di RS Polri untuk diambil visum et repertum.

"Kami juga melakukan pemeriksaan laboratorium forensik terhadap jasad korban dan nantinya seluruh data yang ada akan diadu dengan kamera CCTV yang ada," kata Kombes Gidion.

Editor: Lan


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya