Kupas Kesejahteraan Petani di Masa Covid-19, Gek Rani Jadi Dokor ke-210 FIB Unud
Selasa, 28 Mei 2024 15:54 WITA

Desak Putu Putri Maharani. Pemilik sapaan karib Gek Rani. (Foto: Dok.Unud)
Males Baca?
DENPASAR - Doktor adalah gelar akademik tertinggi yang diberikan sebuah perguruan tinggi kepada mahasiswa/i-nya. Umumnya, mahasiswa jenjang Strata 3 ini diincar oleh dosen guna menunjang jabatan akademiknya.
Namun berbeda dengan Desak Putu Putri Maharani. Pemilik sapaan karib Gek Rani, ini bukan dosen. Tapi seorang presenter, penyanyi, guru vokal, instruktur model hingga menjabat senior director di sebuah perusahaan besar.
Disertasinya pun tidak ada hubungan dengan salah satu profesinya. Bertema pertanian.
Pada Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud), Jumat (16/6/2023) bertempat di Gedung FEB Kampus Unud Sudirman, Denpasar, Gek Rani sukses mempertahankan disertasi berjudul "Determinan
Kesejahteraan Petani Padi
pada Masa Pandemi
Covid-19 di
Kabupaten Tabanan,
Provinsi Bali."
"Menimbang; prestasi selama masa studi, keseriusan melakukan penelitian, cara mempertahankan disertasi, masa tempuh studi dan publikasi internasional, kami menyatakan promovenda lulus dengan predikat Memuaskan," kata Ketua Sidang Prof. Dr. Ni Nyoman Yuliarmi, SE., MP., sambil mengetok palu tiga kali.
Gek Rani pun tercatat dalam tinta emas sebagai Doktor ke-105 Bidang Ilmu Ekonomi, serta Doktor ke 210 yang ditelurkan FEB Unud.
Gek Rani tampak sangat tenang menanggapi sanggahan/kritik dari penyanggah dan undangan akademik. Ketenangannya ini timbul dari rasa percaya diri karena sudah menguasai persoalan pada penelitiannya.
Masih dalam sidang terbukanya itu, promovenda Gek Rani menguak sejumlah fakta baru seputar dunia pertanian selama masa pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19, kata Gek Rani, menyebabkan terjadinya migrasi dari karyawan kantoran dan pekerja pariwisata yang terdampak, sehingga muncul petani "dadakan". Luas tanam memang meningkat, tapi tidak mendongak produktivitas dan kesejahteraan petani.
"Kondisi ini menjadi antitesa," jelas istri dari I Made Agus Dwipayana.
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar