Kupas Kesejahteraan Petani di Masa Covid-19, Gek Rani Jadi Dokor ke-210 FIB Unud
Selasa, 28 Mei 2024 15:54 WITA

Desak Putu Putri Maharani. Pemilik sapaan karib Gek Rani. (Foto: Dok.Unud)
Males Baca?
Ibu dua putra ini melanjutkan, dari sisi perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian masih perlu digenjot lagi, meskipun para petani sudah merasakan dampak positifnya.
Menurut hasil penelitiannya, 12 persen petani berpenghasilan di bawah Rp2 juta sehingga sektor pertanian belum bisa diandalkan, padahal ke depan pertanian bakal dijadikan sektor alternatif agar Bali tidak tergantung pada pariwisata. Kesejahteraan petani pun menjadi isu strategis nasional dalam satu dekade terakhir.
"Jadi memang diperlukan peran pemerintah, inovasi, ide baru, kualitas SDM dan kinerja kelembagaan petani padi agar petani benar-benar sejahtera," ungkap Gek Rani sembari berharap disertasinya bermanfaat bagi pemangku kebijakan guna merancang program di bidang pertanian.
Prof. Dr. Nyoman Djinar Setiawina, SE, MS., Promotor Gek Rani, memuji mahasiswinya ini karena dinilai pintar, pekerja keras dan percaya diri.
Gek Rani di mata Prof. Djinar bukan orang baru. Ia mengenal Gek Rani sejak Gek Rani duduk di bangku S1 Ekonomi Pembangunan (lulus 2013), S2 Magister Ilmu Ekonomi (lulus 2016) hingga mendaftar di Program Doktor Ilmu Ekonomi di FEB Unud 2017/2018. Dari S1 sampai S3 semua ditempuh di universitas yang sama.
"Gek Rani kalau ngomong cepat. Biasanya orang kalau ngomong dan makanannya cepat ciri orang pintar," ucapnya disambut tawa hadirin.
Kesuksesan Gek Rani dalam karir dan akademik tak terlepas dari dukungan keluarga tercinta, khususnya ayah I Dewa Gede Agung Bagus, S.E.
dan sang ibu, Dr. (C) Fatikhah Kismilarsih, SH, MH.
Untuk memotivasi putri sulungnya itu, Fatikhah pun turut menempuh pendidikan Doktoral di Universitas Warmadewa bidang Ilmu Hukum. Kini, ibunya yang berprofesi sebagai advokat itu dalam persiapan ujian terbuka promosi doktor.
"Prinsip saya, wanita harus berpendidikan tinggi. Saya tahu banyak juga orang sukses hanya lulus SD misalnya, tapi saya memilih tetap sekolah setinggi-tingginya," kata Fathikah.
Selain berguna bagi diri sendiri, lanjut Fathikah, pendidikan membuat wanita lebih dihargai di lingkungan keluarga barunya. Karenanya, ibu dua anak ini terus mendorong Gek Rani dalam perkuliahan secara estafet.
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar