Lakukan Mogok Kerja, Pegawai Angkasa Pura Ngaku Diintimidasi
Selasa, 20 Agustus 2024 21:10 WITA
Bandara Ngurah Rai. Foto: Istimewa
Males Baca?DENPASAR - Ketua Serikat Pekerja Mandiri PT Angkasa Pura Support, Dodik Satriawan menyebut ada upaya intimidasi yang dilakukan oleh manajement PT Angkasa Pura terhadap beberapa pekerja yang melakukan aksi mogok kerja.
Intimidasi tersebut dilakukan secara langsung oleh salah seorang dari manajemen Angkasa Pura yang menyebut akan ada pemecatan jika ikut melaksanakan mogok kerja.
"Merka yang masih bekerja bukan anggota serikat pekerja namun, mereka sama seperti kawan-kawan serikat pekerja, mereka dipaksa atau diintimidasi secara halus agar tidak ikut mogok kerja jika membandel akan berakibat pemutusan kerja sepihak," ujar Dodik kepada wartawan, Selasa (20/8/2024).
Intimidasi tersebut dilakukan oleh pekerja organik AP 1 dan jajaran dari management PT Angkasa Pura
"Intimidasi tersebut dilakukan melalui sambungan telpon personal dan ada juga melakukan intimidasi lewat aplikasi pesan singkat WhatsApp," tegasnya.
Lebih jauh ia menyebut pihak Serikat Pekerja akan melakukan aksi mogok kerja hingga Rabu (21/8/2024).
"Kami ami melaksanakan aksi sesuai dengan surat yang sudah kami kirim dari tanggal 19 sampai 21," pungkasnya.
Sementara itu, General Maneger PT Angkasa Pura Handy Heryudhitiawan menyebut pihak Angkasa Pura tidak pernah melakukan intimidasi terhadap pegawai yang melakukan aksi mogok kerja.
"Tidak pernah ada intimidasi terhadap mereka yang melakukan mogok kerja kami tetap merangkul pegawai yang masih ingin mengabdi di Angkasa Pura, intimidasi itu tidak pernah terjadi," ujar Hendy.
Untuk diketahui sebelumnya, Ratusan karyawan PT. Angkasa Pura Support (APS) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Mandiri (SPM), Bali melakukan aksi mogok kerja lantaran dalam Surat Keputusan (SK) pegawai tetap terdapat kata project dalam SK mereka yang dikhawatirkan akan bisa dilakukan pemberhentian secara tiba-tiba.
Reporter: Dewa
Komentar