Mendagri Tito Karnavian Tekankan Pentingnya Kolaborasi Pusat-Daerah dalam Pembangunan Transportasi
Jumat, 06 September 2024 18:34 WITA
Mendagri Tito Karnavian (tengah) hadir pada peringatan Hari Perhubungan Nasional 2024 yang digelar di JIEXPO Kemayoran Convention Center, Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Males Baca?JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun sistem transportasi yang efisien dan merata di Indonesia. Hal ini disampaikan Tito pada peringatan Hari Perhubungan Nasional 2024 yang digelar di JIEXPO Kemayoran Convention Center, Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Menurut Tito, kolaborasi yang kuat diperlukan karena ada pembagian tanggung jawab yang jelas antara pemerintah pusat dan daerah terkait pembangunan infrastruktur transportasi.
“Jalan nasional dibangun oleh Kementerian PUPR dengan APBN, jalan provinsi oleh APBD provinsi di bawah pengawasan gubernur, dan jalan kabupaten/kota oleh APBD kabupaten/kota dengan pengawasan wali kota/bupati,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tito menekankan bahwa setiap tingkat pemerintahan, baik pusat maupun daerah, harus menjalankan tugasnya dengan koordinasi yang baik untuk mewujudkan sistem transportasi yang efektif. Ia juga mengingatkan kepala daerah untuk tidak mengabaikan sektor transportasi, yang memiliki dampak luas bagi masyarakat.
“Pembangunan sistem transportasi ini harus menjadi prioritas bagi kepala daerah karena perhatian terhadap sektor ini tampak berbeda-beda di setiap daerah,” tambahnya.
Dalam konteks Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Tito menyebutkan pentingnya memperhitungkan karakter geografis dalam membangun sistem transportasi. Ia menyoroti moda transportasi udara sebagai yang utama untuk menghubungkan wilayah-wilayah di Indonesia, sementara moda transportasi laut menjadi andalan untuk pengiriman barang.
“Bagi penumpang, transportasi udara adalah moda utama, sedangkan untuk barang, laut adalah pilihan yang paling efisien, dengan transportasi darat sebagai pendukung yang sangat dipengaruhi oleh kondisi demografi,” jelasnya.
Tito juga membandingkan tantangan transportasi di Indonesia dengan negara-negara besar lainnya seperti Cina, India, dan Amerika Serikat. Negara-negara tersebut memiliki fokus utama pada moda transportasi darat karena kondisi geografis mereka yang berbasis daratan, berbeda dengan Indonesia yang berbasis kepulauan.
Menutup pidatonya, Mendagri mengapresiasi berbagai capaian pembangunan infrastruktur transportasi di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, termasuk pembangunan jalan tol, perbaikan terminal, pelabuhan, dan bandara. Namun, ia menekankan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama dalam perubahan pola pikir dan pengambilan kebijakan yang berorientasi ke masa depan.
“Kebijakan transportasi harus diambil bukan hanya untuk menyelesaikan masalah yang ada, tetapi juga untuk mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi di masa depan,” tutup Tito.
Editor: Ady
Komentar