Mendahului Pengumuman Pemerintah, Warga Muhammadiyah Teluk Bintuni Gelar Sholat Ied

Senin, 27 Mei 2024 08:36 WITA

Card image

Warga Muhammadiyah Bintuni Foto Bersama seusai melaksanakan Sholat Idul Fitri 1444 Hijriah, Jumat 21 April 2023. (Foto: Haiser/mcw)

Males Baca?

 

BINTUNI - Warga Muhammadiyah di Kabupaten Bintuni lebih awal melaksanakan Sholat Idul Fitri 1444 Hijriah atau 2023 Masehi, Jumat (21/4/2023). Ada dua lokasi Sholat Idul Fitri.

Yakni di Lapangan Kompleks Perguruan Muhammadiyah Bintuni, dan di lapangan Masjid Al Maun Tisai Bintuni. Tokoh Muhammadiyah yang hadir di antaranya Haris Tahir, Sujoko Efendi, Ustadz Suhari, H Ilyas dan Pimpinan Daerah Aisyah.

Sebagai Khotib pelaksanaan Sholat Idul Fitri di Lapangan Kompleks Perguruan Muhammadiyah Bintuni, Ust. Sujoko Efendi, dengan Imam Ust. Suhaeri.

Sedangkan untuk Sholat Idul Fitri di Lapangan Masjid Almaun Tisay Bintuni, sebagai Khotib Ust. Abu Sulaiman AD Daroni dan Imam Ust. Busyron Alhamid.

Dalam khotbah Idul Fitri Wakil Ketua PP Muhammadiyah Dr. Muhammad Sa'ad Ibrahim yang disampaikan oleh Ustadz Sujoko Efendi mengambil judul jihad memperkokoh nilai keadaban bangsa. 

"Hari ini 1 Syawwal 1444 H telah dijadikan Allah sebagai hari suka cita bagi kita, bagi kaum muslimin seluruhnya. Kita baru saja menempuh proses penyadaran kembali arti pentingnya hidup kerohanian yang transendental, yang selama ini terbelenggu oleh tuntutan hidup fisikal material fenomenal yang profan. Suatu proses penyadaran pentingnya arti langit, dan rendahnya kehidupan bumi dengan segala implikasinya," ucapnya.

Dalam sunnatullah lanjutnya, telah digariskan bahwa manusia harus tinggal sementara di bumi ini, maka tak terhindarkan hukum gravitasi bumi menarik tubuh fisik manusia demikian kuatnya.

{bbseparator}

Bahkan kemudian ruh yang ditiupkan ke dalam tubuh kasar manusia, tak kalah kuatnya ikut-ikutan tertarik ke dalam lumpur debunya, sehingga ruh lupa akan asal usulnya sendiri yang -habatat min almahall al-arfa yang memancar dari singgasana langit yang tertinggi, "min qibalillah, min ruhih," dari sisi Allah, dari ruh-Nya. 

Dikatakan lebih jauh, puasa sebagai kewajiban bagi seluruh umat beriman, kalian dan sebelum kalian dimaksudkan agar ruh dan mental dapat melawan gravitasi bumi dan beranjak sedikit demi sedikit mendekati langit.

Kemudian menerobosnya dalam konsentrasi meditasi khusyuk ketakwaan mengarahkan mata rohani ke dzat yang maha besar, ke dzat yang bumi dan langit tak berdaya dalam genggamannya.

"Di hari suka cita, di hari Idul Fitri ini, rasa-rasanya kita telah mendapat rahmat Allah, mendapatkan ampunan-Nya, dan dibebaskan dari api neraka, seakan-akan kaki rohani kita telah sampai ke pintu gerbang singgasana langit tertinggi, ke surga yang dijanjikan, kekebahagiaan yang tak terkirakan," pungkasnya.

Reporter: Haiser
Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya