Menteri HAM Natalius Pigai: Kritikan Media Dapat Mengisi Kekosongan Ruang Pemerintahan

Rabu, 18 Desember 2024 13:45 WITA

Card image

Menteri HAM Natalius Pigai (kiri) dan Ketua Umum JMSI Dr. Teguh Santosa (kanan). (Foto:Dok.MCW)

Males Baca?

SAMARINDA – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, menegaskan pentingnya peran media massa dalam mengisi ruang kosong pemerintahan yang belum mampu dioptimalkan oleh negara. Menurutnya, kritik yang konstruktif dari media menjadi bagian penting dalam menjaga jalannya pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

"Media jangan takut memberikan kritik kepada pemerintah. Pak Prabowo Subianto memerintahkan saya untuk memberikan pengampunan dan kebebasan bagi ruang kritik. Karena lewat kritik itulah media bisa mengisi ruang kosong yang tidak bisa diisi oleh negara ini," ujar Natalius Pigai dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) ke-3 di Hotel Aston, Samarinda, Senin (16/12/2024).

Natalius Pigai menekankan bahwa Presiden Prabowo merupakan figur yang menghormati kebebasan berpendapat. Ia berharap pers Indonesia dapat terus menjadi motor penggerak ide-ide kreatif dan inovatif demi kemajuan bangsa.

"Media memiliki tanggung jawab besar. Anda semua adalah penjaga cahaya kebenaran, kejujuran, hak asasi manusia, demokrasi, perdamaian, dan keadilan," ujar Natalius Pigai di hadapan para peserta Rakernas JMSI.

Rakernas JMSI kali ini dihadiri oleh Ketua Umum JMSI Pusat, Dr. Teguh Santosa; Ketua JMSI Kalimantan Timur, Muhammad Sukri; perwakilan Penjabat Gubernur Kalimantan Timur; Forkopimda; Pj Gubernur Lampung; serta pengurus JMSI dari berbagai provinsi di Indonesia.

Dalam forum tersebut, Natalius Pigai mengajak media siber untuk terus menjalankan peran kritis, independen, dan konstruktif dalam menjaga demokrasi di Indonesia. Ia juga mengingatkan agar pemberitaan selalu mengacu pada aturan jurnalistik tanpa mengurangi fakta.

"Berita fakta jangan terlalu banyak diedit, tulis saja sesuai fakta namun tetap mengacu pada aturan jurnalistik," tegas Natalius.

Rakernas JMSI ke-3 menjadi momentum untuk menegaskan kembali pentingnya media dalam menjaga transparansi, akuntabilitas, dan integritas pemerintahan, serta memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
Reporter: Ady


Komentar

Berita Lainnya