Menteri PU Tinjau Bendungan Bili-Bili dan Bendung Bissua

Jumat, 17 Januari 2025 21:33 WITA

Card image

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, saat wawancara dengan wartawan, Jumat (17/1/2025).

Males Baca?

GOWA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan dengan meninjau Bendungan Bili-Bili dan jaringan irigasinya di Bendung Bissua, yang terletak di perbatasan Kabupaten Gowa dan Takalar, Jumat (17/1/2024).

Kunjungan ini bertujuan memastikan layanan distribusi air irigasi dari Bendungan Bili-Bili berjalan lancar ke lahan-lahan pertanian. Bendungan Bili-Bili diketahui memiliki kapasitas tampung sebesar 243,84 juta m³ dan luas genangan 1.587 hektare, dengan fungsi utama mendukung kebutuhan irigasi Daerah Irigasi (DI) Bili-Bili, DI Bissua, dan DI Kampili.

"Pada 2019 terjadi banjir besar yang mengakibatkan longsoran dan sedimen di wilayah ini. Kami sedang mempersiapkan penanganan skala besar, khususnya pengerukan sedimen, tetapi yang terpenting saat ini adalah menjaga indeks pertanaman agar tetap optimal," ujar Menteri Dody.

Bendungan Bili-Bili mampu mengairi 25.798 hektare lahan pertanian, yang mencakup DI Bili-Bili (2.443 hektare), DI Bissua (12.793 hektare), dan DI Kampili (10.547 hektare).

Menteri Dody juga mengungkapkan rencana kerja sama antara Kementerian PU dengan Kementerian Pertanian untuk menerapkan program irigasi hemat air. “Harapannya, sawah-sawah di hilir tetap mendapatkan pasokan air secara kontinu,” tambahnya.

Saat kunjungan ke Bendung Bissua, Menteri Dody menerima aspirasi dari para petani terkait manfaat air irigasi. Ia menegaskan komitmen Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang untuk melakukan pengerukan sedimen di jaringan irigasi sekunder, khususnya di DI Bissua.

Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Suryadarma Hasyim, menjelaskan bahwa Bendung Bissua dilengkapi jaringan irigasi primer sepanjang 30,14 km, irigasi sekunder 113,25 km, irigasi tersier 112,27 km, serta saluran pembuang sepanjang 4,89 km.

“Dengan adanya Bendungan dan Bendung ini, indeks pertanaman untuk padi-palawija mencapai 280%, dengan IP padi 200%. Produksi rata-rata padi adalah 5 ton GKP/hektare,” terang Suryadarma.

Dalam kunjungan ini, Menteri Dody didampingi oleh Direktur Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Bastari, Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Suryadarma Hasyim, serta Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo.

Kunjungan ini menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan infrastruktur irigasi mendukung ketahanan pangan di wilayah Sulawesi Selatan, sekaligus menjaga keberlanjutan lahan pertanian produktif di kawasan tersebut.

Editor: Lan


Komentar

Berita Lainnya