Menteri PUPR Tekankan Kolaborasi untuk Pengelolaan DAS

Selasa, 28 Mei 2024 23:09 WITA

Card image

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya pembahasan DAS yang tidak lepas dari proses politik karena berhubungan dengan otoritas wilayah sungai.

Males Baca?

NUSA DUA - Dalam rangkaian acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, diskusi panel tentang pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) menjadi salah satu sorotan penting. Forum ini bagian dari proses politik yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan utama seperti Presiden World Water Council Loïc Fauchon, President of International Network of Basin Organizations (INBO) Nizar Baraka, serta para menteri dan pengambil keputusan dari berbagai negara.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya pembahasan DAS yang tidak lepas dari proses politik karena berhubungan dengan otoritas wilayah sungai. 

Segmen basin di World Water Forum menjadi peluang untuk berbagi praktik terbaik, pengalaman, dan upaya advokasi pengelolaan DAS, termasuk membina jaringan dan membangun kemitraan antar otorita badan sungai.

"Kerja sama lintas batas sangat penting dalam memastikan keterhubungan badan air sekaligus mempromosikan kolaborasi untuk mengurangi konflik dan mendorong manfaat yang lebih luas secara bersama," kata Menteri Basuki, Rabu (22/5/2024).

Lebih lanjut, Menteri Basuki mengutip sambutan Presiden Joko Widodo saat pembukaan World Water Forum ke-10 yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan sumber daya air. Sejalan dengan tema "Air Bagi Kemakmuran Bersama", kolaborasi menjadi kunci untuk mewujudkan tiga prinsip dasar: menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusif, serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama.

Contoh nyata kolaborasi yang sukses adalah penanganan Sungai Citarum di Jawa Barat melalui program restorasi sungai yang komprehensif dan pemasangan panel surya terapung di Bendungan Cirata.

"Pemerintah Indonesia sangat berkomitmen untuk meningkatkan dan memperluas pengalaman program Citarum Harum yang bagus ini untuk diterapkan di tempat lain," kata Menteri Basuki.

Menambahkan perspektif global, Presiden World Water Council Loïc Fauchon menyatakan bahwa pembahasan DAS saat ini sudah menjadi isu global dan elemen geostrategis yang sangat penting di dunia.

"Wilayah sungai harus menyatukan kompetensi setiap negara, khususnya dalam hal ketahanan air. Dan untuk meningkatkan dan memperkuat kompetensi ini harus ada inovasi, basin, dan pemerintah," kata Loïc Fauchon.

Diskusi panel ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan dan rekomendasi yang konkret untuk meningkatkan pengelolaan DAS secara berkelanjutan dan berkeadilan, demi mewujudkan kemakmuran bersama bagi seluruh masyarakat di dunia.

Hadir mendampingi Menteri Basuki dalam diskusi panel ini Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, serta Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja.

Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya