Pertanian Gowa Andalkan Perpompaan untuk Antisipasi El Nino

Rabu, 29 Mei 2024 01:53 WITA

Card image

Salah satu titik yang dilakukan pompanisasi berada di Desa Botosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Pompa yang dikelola kelompok tani ini mampu mengairi sekitar 30 ha. (Foto: Dok.Kementan)

Males Baca?

"Meningkatkan intensitas pertanaman dan atau luas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani, memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai air irigasi, baik di daerah irigasi maupun non daerah irigasi," jelas Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, kunci utama dari jenis irigasi perpompaan adalah terdapatnya sumber air. Walaupun posisi air lebih rendah dari lahan pertanian tidak masalah. Itu karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya.

"Dengan demikian lahan pertanian yang tidak terjangkau dengan irigasi waduk dan bendung yang umumnya secara gravitasi masih bisa mendapatkan air irigasi," ujarnya.
Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan diprioritaskan pada lokasi kawasan pertanian yang sering mengalami kendala atau kekurangan air irigasi terutama pada musim kemarau.

Output dari kegiatan ini adalah adalah terlaksananya kegiatan Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan sehingga tersedia sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh petani, baik sebagai suplesi atau conjunctive use di daerah irigasi maupun sebagai irigasi utama di non daerah irigasi (tail end).

"Program ini diharapkan dapat menambah luas areal tanam baru dan meningkatkan produksi atau produktivitas," kata Ali Jamil.


Editor: Ady


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya