Politikus PDIP Yasonna Tak Hadir Panggilan KPK, Ini Alasannya

Jumat, 13 Desember 2024 14:04 WITA

Card image

Politikus PDIP Yasonna H Laoly.

Males Baca?

JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Yasonna H Laoly tidak hadir memenuhi panggilan pemeriksaan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hari ini. Mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) tersebut beralasan sedang ada agenda.

"Untuk YSL (Yasonna Laoly), info dari penyidik minta dijadwalkan ulang karena sudah ada agenda yang tidak bisa ditinggalkan," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika saat dikonfirmasi, Jumat (13/12/2024).

KPK bakal menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Yasonna. Namun, belum diketahui kapan Yasonna bakal dijadwalkan ulang. Keterangan Yasonna dibutuhkan untuk mengusut perkara Harun Masiku yang hingga saat ini masih buron.

Untuk diketahui, kasus yang menjerat Harun Masiku bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK pada 8 Januari 2020 lalu. Saat itu, tim satgas KPK membekuk sejumlah orang, termasuk Wahyu Setiawan selaku komisioner KPU dan orang kepercayaannya yang merupakan mantan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Agustiani Tio Fridelina.

Sementara, Harun Masiku yang diduga menyuap Wahyu Setiawan seolah hilang ditelan bumi. Ditjen Imigrasi sempat menyebut calon anggota DPR dari PDIP pada Pileg 2019 melalui daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan I dengan nomor urut 6 itu terbang ke Singapura pada 6 Januari 2020 atau dua hari sebelum KPK melancarkan OTT dan belum kembali. 

Pada 16 Januari 2020, Menkumham saat itu yang juga politikus PDIP, Yasonna H Laoly menyatakan Harun belum kembali ke Indonesia. Padahal, pemberitaan media nasional menyatakan Harun telah kembali ke Indonesia pada 7 Januari 2020 yang dilengkapi dengan rekaman CCTV di Bandara Soekarno-Hatta. Setelah ramai pemberitaan mengenai kembalinya Harun ke Indonesia, belakangan Imigrasi meralat informasi dan menyatakan Harun telah kembali ke Indonesia. 

KPK menetapkan Harun Masiku sebagai buronan atau masuk dalam daftar pencarian orang sejak 29 Januari 2020.
Reporter: Satrio


Komentar

Berita Lainnya