Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Leuwikeris dan Modernisasi Daerah Irigasi Manganti
Kamis, 29 Agustus 2024 16:56 WITA
Presiden Jokowi saat meresmikan Bendungan Leuwikeris, Kamis (29/8/2024).
Males Baca?TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Leuwikeris serta Modernisasi dan Rehabilitasi Daerah Irigasi Manganti pada Kamis (29/8/2024). Acara peresmian ini dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan dihadiri oleh siswa-siswi SD dan SMP dari daerah setempat sebagai bentuk edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air.
Peresmian dimulai dengan tarian kontemporer yang diiringi lirik lagu "Lir-ilir," dilanjutkan dengan simbolisasi penekanan replika Kujang dan penanaman pohon. Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi mengajak para pelajar yang hadir untuk meninjau tubuh bendungan (main dam) dan berdialog seputar manfaat bendungan. "Kehadiran para pelajar ini merupakan upaya edukasi agar generasi muda memahami pentingnya bendungan sebagai sarana dan prasarana pengelolaan air," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menekankan bahwa air adalah sumber kehidupan yang sangat vital. "Air adalah sumber kehidupan dan simbol keseimbangan serta keharmonisan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, air bisa menjadi bencana. Tanpa air, tidak ada kehidupan dan makanan. Oleh karena itu, pengelolaan air harus dilakukan dengan baik, salah satunya melalui pembangunan Bendungan Leuwikeris," kata Presiden.
Bendungan Leuwikeris.
Presiden juga mengungkapkan harapannya agar Bendungan Leuwikeris dapat memberikan manfaat multifungsi bagi masyarakat, baik sebagai sumber air baku, air irigasi, pengendalian banjir, hingga pembangkit listrik. "Kita harapkan Bendungan Leuwikeris manfaatnya betul-betul multifungsi. Bendungan ini dapat mengairi daerah irigasi seluas 11.200 hektare, yang sangat besar manfaatnya bagi para petani," tambahnya.
Bendungan Leuwikeris merupakan bendungan ke-45 yang diresmikan oleh Presiden Jokowi dari total 61 bendungan yang telah dibangun selama periode 2015-2024. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, yang turut mendampingi Presiden, menjelaskan bahwa pembangunan bendungan ini bertujuan untuk meningkatkan volume tampungan air guna menjamin suplai air irigasi ke lahan pertanian, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.
"Sungai Citanduy belum memiliki bendungan sebelumnya. Dengan adanya Bendungan Leuwikeris, diharapkan suplai air ke sawah dapat terjaga. Selama ini, lahan pertanian sering mengalami banjir saat musim hujan dan kekurangan air di musim kemarau," ujar Menteri Basuki.
Bendungan Leuwikeris mampu menampung air seluas 243 hektare dengan kapasitas volume 81 juta meter kubik. Proyek ini mulai dibangun sejak tahun 2016 dengan total biaya dari APBN sebesar Rp3,5 triliun. Setidaknya terdapat lima manfaat utama dari bendungan ini, termasuk suplai air irigasi untuk Daerah Irigasi Lakbok Utara di Ciamis dan Daerah Irigasi Manganti di Cilacap, penyediaan air baku untuk Kota Banjar, Tasikmalaya, dan Ciamis, serta mereduksi banjir dan menjadi sumber energi untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 20 megawatt.
Modernisasi dan rehabilitasi Bendung Manganti, yang juga diresmikan bersamaan, akan memberikan layanan irigasi seluas 26.153 hektare dengan debit air 45 meter kubik per detik. Proyek ini dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Ditjen SDA sejak tahun 2022 hingga 2024, dengan total biaya sebesar Rp 639 miliar.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau, Ditjen SDA Kementerian PUPR Adenan Rasyid, dan Kepala BBWS Citanduy Elroy Koyari.
Editor: Lan
Komentar