Prof Suarta Sambut Positif Kebijakan Pelestarian Bahasa Bali Oleh Wayan Koster

Senin, 12 Agustus 2024 16:54 WITA

Card image

Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI Bali), Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum. (Foto:Dewa/MCW).

Males Baca?

DENPASAR - Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI Bali), Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Gubernur Bali Periode 2018-2023 Wayan Koster dalam melestarikan budaya Bali, khususnya Bahasa Bali.

Menurut Akademisi asal Sesetan tersebut langkah yang dilakukan oleh Wayan Koster merupakan sesuatu yang visioner dalam melestarikan budaya Bali.

"Salah satu program kerja yang sangat bagus dari bapak Wayan Koster mengangkat hal-hal yang bersifat tradisi salah satunya adalah pelestarian Bahasa Bali ini merupakan upaya untuk melestarikan budaya yang diwajibkan oleh leluhur kita," terangnya Senin, (12/8/2024).

Lebih jauh Prof Surta menyebut hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan Bahasa Bali setiap hari Kamis di lingkungan instansi pemerintahan.

"Seperti penggunaan Bahasa Bali setiap hari Kamis, itu merupakan salah satu bentuk pelestarian Bahasa Bali yang dilakukan dari anak masih menuntut ilmu sekolah dasar," sambungnya.

Sebelumnya, Mantan Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster merencanakan akan mengangkat penyuluh bahasa Bali menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) jika kembali dipercaya memimpin Bali.

Koster mengatakan tidak hanya mengangkat penyuluh bahasa Bali menjadi PPPK. Ia juga berencana menambah jumlah penyuluh bahasa Bali agar sesuai dengan jumlah desa adat di Bali.

“(Pengakatkan punyuluh bahasa Bali jadi PPPK) saya akan melakukan itu. Kemudian jumlahnya pun saya akan tambah karena basis desa adatnya di Bali 1500-an sekarang,” terangnya.

Disamping itu, ia juga berencana akan menaikan kapasistas penyuluh bahasa Bali menjadi penyuluh budaya. Menurutnya perubahan ini akan meluaskan ruang lingkup tugas penyuluh yang tidak hanya fokus bahasa namun juga budaya.

“Jadi tidak hanya penyuluh bahasa, kita ingin naikan kapasitasnya menjadi penyuluh budaya. Supaya lebih luas nanti,” pungkasnya.

Reporter: Dewa


Komentar

Berita Lainnya