PUPR Dorong Inovasi Infrastruktur Sumber Daya Air di Tengah Tantangan Perubahan Iklim
Senin, 30 September 2024 16:07 WITA
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohamad Zainal Fatah. (Foto: Dok.PUPR)
Males Baca?SORONG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong para ahli hidraulik untuk terus mengembangkan inovasi dalam infrastruktur sumber daya air. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohamad Zainal Fatah, yang mewakili Menteri PUPR pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (PIT-HATHI) Ke-41 di Sorong, Senin (30/9/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Fatah menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, ilmuwan, peneliti, dan praktisi untuk mencari solusi terhadap permasalahan sumber daya air, khususnya di tengah tantangan perubahan iklim.
“Pertemuan ilmiah ini sangat penting sebagai wadah bagi generasi muda akademisi, ilmuwan, peneliti, dan praktisi untuk bersama-sama mencari solusi atas permasalahan saat ini. Di samping itu juga untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan dengan mengintegrasikan kemajuan teknologi dan inovasi di bidang sumber daya air,” kata Fatah.
Menurut Fatah, inovasi sangat diperlukan untuk menghadapi perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan air. Oleh karena itu, kolaborasi semua pemangku kepentingan menjadi kunci untuk bertukar pengetahuan dan menciptakan ketahanan iklim yang berkelanjutan.
Kementerian PUPR juga memastikan bahwa keberhasilan pembangunan infrastruktur tidak hanya diukur dari efisiensi biaya, kualitas, dan waktu, tetapi juga dari kinerjanya, termasuk keandalan, fungsi, dan keselamatan. Dampak perubahan iklim menjadi pertimbangan utama dalam memastikan pembangunan berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Untuk meningkatkan kualitas pembangunan, prinsip green infrastructure layak diterapkan. Pemanfaatan teknologi digital seperti Building Information Modeling (BIM) juga sangat membantu dalam meningkatkan kecepatan, fleksibilitas, dan ketepatan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga audit proyek infrastruktur,” ungkap Fatah.
Ia berharap pertemuan ilmiah PIT-HATHI ke-41 dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menghasilkan ide-ide baru yang inovatif.
Fatah juga mendorong para anggota HATHI untuk terus meningkatkan profesionalisme serta menggunakan ilmu pengetahuan yang mereka miliki dengan bijak dan bermanfaat bagi masyarakat. “Ilmu yang dimiliki diharapkan tidak hanya membawa kebaikan bagi umat manusia secara umum, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi kemajuan masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum HATHI yang juga Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Bob Arthur Lombogia, mengungkapkan pentingnya edukasi bagi generasi muda mengenai pelestarian lingkungan. Untuk itu, setiap cabang HATHI akan melaksanakan program "HATHI Goes to School" yang dikemas dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh anak-anak dan generasi muda.
“Program ini akan dikemas dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh anak-anak dan generasi muda, seperti menggunakan alat peraga, pemutaran video singkat, dan kegiatan wisata edukasi,” tutur Bob.
Bob juga mengajak generasi muda HATHI untuk aktif dalam gerakan "Indonesia Water Warriors," yang merupakan tindak lanjut dari World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan di Bali pada Mei 2024. Gerakan ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran dan aksi nyata dalam menjaga kelestarian sumber daya air demi masa depan Indonesia.
Reporter: Edy
Komentar