Rehabilitasi Irigasi DI Mrican Dukung Swasembada Pangan

Kamis, 21 November 2024 21:10 WITA

Card image

Menteri Dody saat Tinjau Rehabilitasi DIMrican di Nganjuk, Kamsi (21/11/2024).

Males Baca?

NGANJUK – Rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Mrican di Kabupaten Nganjuk telah tuntas sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, meninjau langsung hasil rehabilitasi tersebut pada Kamis (21/11/2024).

Menteri Dody menegaskan pentingnya peran irigasi dalam mendukung ketahanan pangan. “Air merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung swasembada pangan. Masih ada faktor-faktor lain seperti benih, pupuk, dan peralatan yang telah kita diskusikan dengan Kementerian Pertanian,” ujarnya.  

DI Mrican, yang bersumber dari Sungai Brantas, melayani 30.341 hektare lahan pertanian di tiga kabupaten, yaitu Kediri, Nganjuk, dan Jombang. Dengan jaringan primer sepanjang 19 kilometer dan jaringan sekunder 218 kilometer, DI Mrican menjadi salah satu tulang punggung pertanian di wilayah Jawa Timur.  

Kementerian PU telah merehabilitasi 80 kilometer jaringan irigasi di wilayah ini dan berencana melanjutkan perbaikan sepanjang 28 kilometer lagi pada tahun depan untuk jaringan yang sudah mengalami kerusakan akibat usia layan.  

“Harapannya, apapun yang kita kerjakan di sini bisa bermanfaat untuk meningkatkan indeks pertanian (IP), khususnya untuk 31 ribu hektare lahan beririgasi di tiga kabupaten ini. Kita jaga agar Jawa Timur tetap menjadi lumbung pangan nasional,” ungkap Menteri Dody.  

Hasil rehabilitasi jaringan irigasi DI Mrican mampu meningkatkan indeks pertanian dari 233% menjadi 260%. Peningkatan tersebut diproyeksikan dapat mendorong produksi padi dan palawija dari 551.417 ton menjadi 615.315 ton dengan rata-rata produksi sebesar 7,8 ton per hektare.  

Camat Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Johansyah Setiawan, mengapresiasi upaya pemerintah pusat dan berharap ada sinergitas lebih lanjut dengan pemerintah daerah untuk mendukung swasembada pangan.  

“Melalui Dana Desa, kami ada proyeksi penganggaran ketahanan pangan sebesar 20%. Kami harap desa memiliki kemampuan juga untuk mendukung ketahanan pangan. Untuk itu perlu ada sinergitas agar masing-masing desa siap untuk mewujudkan cita-cita swasembada pangan,” ujar Johansyah.  

Peninjauan DI Mrican juga dihadiri Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Adenan Rasyid, serta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Hendra Ahyadi.  

Dengan rehabilitasi ini, DI Mrican diharapkan terus mendukung produktivitas pertanian dan memperkuat posisi Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional.
Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya