Telaah Wacana Pembangunan Kasino Sebagai Alternatif Pendapatan Daerah, LMND Bali Gelar Diskusi

Minggu, 11 Agustus 2024 15:27 WITA

Card image

LMND Bali menggelar disuki publik “Kasino, Alternatif Pendapatan Daerah Bali?” di Kayman Resto and Coffee, Renon, Denpasar, Sabtu (10/8/2024) petang. (Foto: Istimewa).

Males Baca?

DENPASAR - Liga Mahasiswa Nsional Untuk Demokrasi (LMND) Bali menggelar disuki publik “Kasino, Alternatif Pendapatan Daerah Bali?” di Kayman Resto and Coffee, Renon, Denpasar, Sabtu (10/8/2024) petang.

Diskusi Menghadirkan dua narasumber, yaitu Akademisi Unud, Efata Borromeu Duarte dan Aktivis Sosial, Nyoman Mardika.

“Diskusi ini untuk menelaah, apakah wacana adanya kasino di Bali merupakan salah satu alternatif sebagai pendapatan daerah yang selama ini ditopang pariwisata,” ujar Arya Dhanyananda, Ketua LMND Bali sekaligus moderator acara.

Nyoman Mardika menyampaikan realita di Bali bahwa perjudian seperti sabung ayam atau yang secara budaya Bali disebut tabuh rah itu adalah hal yang lumrah.

Namun menurutnya, yang harus jadi pertimbangan serius jika ingin dilegalisasi secara hukum adalah kebermanfaatan kasino untuk kesejahteraan masyarakat umum.

"Kalau sampai nanti kasino ada di Bali, jangan sampai itu (kasino) hanya menguntungkan bagi para pemodal. Harus ada pertimbangannya untuk bisa memberi keuntungan kepada masyarakat bawah," ucapnya.

Menyambung pemaparan materi dalam sesi diskusi, Efata Duarte menerangkan dalam membangun potensi investasi baru seperti kasino di Bali harus mengkaji terlebih dahulu dari sisi filosofis dan historis masyarakat Bali.

Ia memandang bahwa gagasan yang belum matang secara kajian akan berpotensi memberikan dampak yang justru akan merugikan masyarakat.

"Bila kasino di Indonesia dibangun pada satu pulau tertentu bisa saja memungkinkan, tapi di Pulau Bali ini berbeda. Kita harus akui secara historis Bali ini unik," terangnya.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya