Warga Kampung Lobo Antusias Menyambut Masterplan TRIBATA

Selasa, 17 September 2024 09:53 WITA

Card image

Puluhan warga Kampung Lobo, Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, berkumpul di Balai Kampung setempat pada Senin (16/9/2024) siang.

Males Baca?

KAIMANA - Puluhan warga Kampung Lobo, Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, berkumpul di Balai Kampung setempat pada Senin (16/9/2024) siang.

Mereka dengan sabar menunggu kehadiran rombongan Dinas Kebudayaan Kabupaten Kaimana bersama peneliti dari Pusat Unggulan Universitas Udayana (PUPAR) Bali yang datang untuk mensosialisasikan Masterplan TRIBATA.

Sekretaris Kampung Lobo, Tonci Orani, mengungkapkan bahwa warga sudah menunggu informasi mengenai masterplan tersebut sejak tahun 2023.

“Saya mengikuti beberapa kali pertemuan terkait penyusunan Masterplan TRIBATA, saya berkesimpulan ini barang bagus dan kami warga Kampung Lobo sangat setuju dengan gagasan pengembangannya,” tuturnya saat menerima peneliti PUPAR Unud.

Tiga peneliti PUPAR yang terlibat dalam sosialisasi, yakni Dr. I Made Sarjana, SP., M.Sc., Dr. Agus Muriawan Putra, S.ST.Par, M.Par., dan I Made Sukana, S.STPar., M.Par, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari warga Kampung Lobo.

Pimpinan rombongan, Dr. I Made Sarjana, menjelaskan bahwa kerjasama antara Pemkab Kaimana dan PUPAR Unud dimulai sejak tahun 2021.

“Kami kesini untuk memastikan apakah kawasan Teluk Triton layak dikembangkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Unggulan. Berdasarkan kajian, kawasan ini sangat layak dari sisi keragaman daya tarik wisata, meski dari sisi aksesibilitas, amenitas, dan tata kelola masih perlu ditingkatkan,” tegas Ketua Lab. Subak dan Agrowisata FP Unud tersebut.

Dr. Made Sarjana melanjutkan bahwa penyusunan Masterplan TRIBATA mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari regulasi hingga aspirasi komunitas dan pemangku kepentingan.

“Kawasan Teluk Triton termasuk wilayah konservasi, sehingga perencanaannya harus hati-hati. Secara umum kami menetapkan zonasi inti di kawasan dalam Teluk Triton yang tidak boleh berubah, sedangkan kampung-kampung seperti Kampung Mai-Mai, Kampung Namatota, Kampung Lobo, dan Kampung Kamaka ditetapkan sebagai zonasi penyangga yang boleh dikembangkan dengan perubahan kecil dan melibatkan warga dalam perencanaan dan pengelolaannya,” ujarnya.

{bbseparator}

TRIBATA, merupakan singkatan dari Triton Bay Tourism Area, adalah rencana pembangunan menyeluruh untuk zona penunjang pengembangan KSPU Teluk Triton secara umum.

“TRIBATA direncanakan pada area seluas sekitar 227,2 ha, terbagi dalam tiga klaster: Klaster I seluas 38,5 ha, Klaster II seluas 46,7 ha, dan Klaster III seluas 142 ha. Ada sembilan jenis daya tarik wisata yang dikembangkan di kawasan ini,” jelas Dr. Agus Muriawan Putra.

Warga Kampung Lobo mengungkapkan kegembiraan mereka atas tersusunnya Masterplan TRIBATA dan tidak sabar menunggu realisasinya.

“Kami bahagia dengan adanya rencana ini, saya mohon bapak-bapak nanti memastikan kami warga Kampung Lobo, khususnya Ibu-Ibu, mendapatkan jaminan bisa menjual produk-produk kerajinan dan kuliner lokal di TRIBATA nantinya,” kata Ibu Yuli K.

Menanggapi hal tersebut, I Made Sukana menjelaskan bahwa salah satu prinsip dalam pengembangan TRIBATA adalah mengembangkan pariwisata kerakyatan yang inklusif, sehingga warga Kampung Lobo dan kampung-kampung lain di kawasan Teluk Triton akan mendapat prioritas utama untuk terlibat dan memanfaatkan peluang kerja serta bisnis setelah TRIBATA terealisasi.

Editor: Dewa

 


Komentar

Berita Lainnya