Bendungan Senilai Rp2,7 Triliun Siap Diresmikan di Timor Tengah Selatan
Minggu, 01 September 2024 09:18 WITA
Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: Dok.PUPR)
Males Baca?JAKARTA- Proyek Bendungan Temef yang berada di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) siap diresmikan setelah dibangun sejak tahun 2017.
Bendungan Temef memiliki luas genangan 297,78 ha dengan volume tampung 45,79 juta m3. Kehadiran bendungan ini akan memberikan manfaat untuk irigasi seluas 4.500 ha yang terdiri dari daerah irigasi (DI) Haekto dan DI Malaka.
“Pembangunan bendungan ini sebagai upaya untuk menambah jumlah tampungan air secara nasional,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Karena itu, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus membangun bendungan maupun embung di berbagai wilayah.
Ketersediaan air disebutnya menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. “Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena air-nya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujar Basuki.
Selain pemanfaatan layanan irigasi, bendungan juga diharapkan melayani kebutuhan air domestik masyarakat melalui pembangunan jaringan air baku dan IPA.
Manfaat selanjutnya yakni pengendali banjir pada area hilir bendungan dengan reduksi banjir di Kabupaten Malaka sebesar 15%. Menyediakan air baku dengan debit 131 liter/detik untuk penduduk Kecamatan Polen, Kecamatan Noemuti Timur di Kabupaten TTS dan Kabupaten Malaka sebanyak 28.000 KK.
Pembangunan Bendungan Temef terbagi menjadi 4 paket pekerjaan yang dilaksanakan mulai 2017-2024. Paket I dikerjakan oleh PT Waskita - Bangunnusa (KSO). Paket II dam III dikerjakan oleh PT Nindya - Bina Nusa Lestari (KSO). Paket IV oleh Waskita - Bahagia-Guntur (KSO). Total anggaran pembangunan bendungan ini Rp 2,7 triliun.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NTT II Fernando Rajagukguk mengatakan kehadiran Bendungan Temef akan memberikan manfaat bagi masyarakat di Kabupaten TTS, NTT. “Bendungan Temef akan menampung luapan banjir dari Kabupaten Maak dan wilayah sekitar Kabupaten TTS. Di samping itu ada potensi pembangkit listrik, mereduksi banjir, irigasi, pariwisata dan penyediaan air baku”, ujarnya.
Bendungan Temef merupakan satu dari tujuh bendungan yang dibangun Kementerian PUPR di Provinsi NTT pada kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dengan selesainya Bendungan Temef akan menambah jumlah tampungan air yang dapat mendukung ketahanan pangan dan air di NTT.
Sebelumnya terdapat tiga bendungan yang telah diresmikan di NTT yakni Bendungan Raknamo pada 2018, Bendungan Rotiklot pada 2019 dan Bendungan Napun Gete pada 2021. Sementara tiga bendungan lain yakni Bendungan Manikin, Bendungan Mbay dan Bendungan Kolhua masih dalam tahap konstruksi.
Editor: Lan
Komentar