Bendungan Sidan Rampung Akhir November 2024
Senin, 11 November 2024 19:21 WITA
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau progres pembangunan Bendungan Sidan, Senin (11/11/2024).
Males Baca?DENPASAR – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau progres pembangunan Bendungan Sidan yang melibatkan tiga wilayah di Bali, yakni Kabupaten Badung, Bangli, dan Gianyar, pada Senin (11/11/2024). Saat ini, progres fisik Bendungan Sidan telah mencapai 96,59% dan ditargetkan selesai pada akhir November 2024.
Menko AHY menyatakan, Bendungan Sidan menjadi salah satu proyek strategis yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Bali, terutama dalam penyediaan air baku dan mendukung sektor pariwisata di Kawasan Metropolitan Sarbagita yang meliputi Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.
“Bendungan Sidan ini merupakan salah satu proyek penting Kementerian PU yang tinggal beberapa persen lagi untuk diselesaikan. Diharapkan, setelah diresmikan, bendungan ini dapat mendukung kebutuhan masyarakat serta industri pariwisata Bali,” ujar AHY.
AHY juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran Kementerian PU yang telah bekerja keras untuk mewujudkan proyek ini. “Kami mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Kementerian PU yang telah bekerja sejak 2018 untuk mewujudkan bendungan ini. Semoga anggaran rakyat yang telah dikeluarkan benar-benar dapat diwujudkan menjadi infrastruktur yang bermanfaat dan menjadi kebanggaan masyarakat Bali,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, Bendungan Sidan memiliki kapasitas penyediaan air baku sebesar 1.750 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan sekitar 1,3 juta penduduk, serta berperan dalam pengendalian banjir di area seluas 108 hektare.
“Bendungan ini memiliki fungsi utama sebagai tambahan ketersediaan air baku bagi masyarakat. Selain itu, bendungan ini diharapkan mampu mengurangi potensi banjir di Bali,” jelas Menteri Dody.
Selain mendukung penyediaan air dan pengendalian banjir, Bendungan Sidan juga dirancang untuk menghasilkan energi listrik. Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, mengungkapkan bahwa bendungan ini memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMh) berkapasitas 0,65 MW, serta potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dengan kapasitas hingga 8 MW.
“Jika diakumulasikan, potensi energi listrik dari Bendungan Sidan bisa mencapai 8,65 MW yang dapat mendukung swasembada energi di Bali,” jelas Dirjen Bob.
Pembangunan Bendungan Sidan didasari kebutuhan air baku di kawasan Sarbagita yang mencapai 5.100 liter per detik, di mana suplai saat ini baru mencakup 50% dari kebutuhan tersebut. Bendungan Sidan diharapkan dapat menambah pasokan hingga 45%.
Adenan Rasyid, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PU, turut menambahkan bahwa berbagai proyek lain juga telah direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air baku di Bali. Salah satunya, Embung Unda yang akan mensuplai Gianyar sebesar 500 liter per detik, dan long storage Tukad Melangit untuk Gianyar dan Klungkung.
“Kami telah melakukan perencanaan tambahan infrastruktur penyediaan air baku untuk memastikan Bali memiliki suplai air yang cukup, termasuk Bendungan Balian untuk mensuplai Tabanan dan Denpasar,” tutur Adenan.
Komentar