BIAS 2024 Tandai Kemajuan Industri Kedirgantaraan Indonesia
Kamis, 19 September 2024 13:28 WITA
Bali International Airshow (BIAS) 2024 secara resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Rabu (18/9/2024)
Males Baca?DENPASAR – Setelah 30 tahun, pameran dirgantara akbar kembali digelar di Indonesia pada 18-21 September 2024. Bali International Airshow (BIAS) 2024 secara resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Rabu (18/9/2024) di Apron Selatan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Menko Luhut menyebut BIAS 2024 sebagai momen penting bagi masa depan kedirgantaraan Indonesia. Menurutnya, pameran ini menampilkan produk-produk berkualitas tinggi yang mencerminkan perkembangan industri penerbangan nasional.
"BIAS 2024 adalah titik balik strategis bagi masa depan kedirgantaraan Indonesia. Kami sangat bangga dengan kemajuan pesat yang telah dicapai. Produk-produk seperti pesawat N-219 dari PT Dirgantara Indonesia dan pesawat nirawak dari PT LEN menunjukkan daya saing Indonesia di kancah global," ujar Luhut.
Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan Pernyataan Kehendak tentang Kerja Sama Penyelenggaraan Indonesia International Airshow (IIA), yang memungkinkan pameran serupa diadakan di kota-kota lain di Indonesia di masa depan.
Penandatanganan ini melibatkan beberapa kementerian dan lembaga terkait, termasuk TNI Angkatan Udara dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia In Journey.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menyampaikan apresiasinya terhadap BIAS 2024. Ia menekankan pentingnya pameran ini untuk tidak hanya menampilkan teknologi aviasi, tetapi juga memfokuskan diskusi pada keberlanjutan dan lingkungan, sesuai dengan inisiatif Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) terkait bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
"Ini adalah langkah penting bagi Indonesia untuk mendukung penggunaan bahan bakar avtur ramah lingkungan. Kami akan terus mendorong inisiatif ini dengan melibatkan negara-negara sahabat," ungkap Budi Karya.
Dalam rangkaian acara, juga diluncurkan Peta Jalan Sustainable Aviation Fuel (SAF), yang dikembangkan secara kolaboratif oleh para pemangku kepentingan terkait. Peta jalan ini berfungsi sebagai panduan untuk mencapai target nol emisi pada tahun 2050.
Selain itu, setelah pembukaan BIAS 2024, Menhub mengadakan pertemuan dengan perwakilan International Air Transport Association (IATA).
IATA telah mengembangkan standar digitalisasi layanan penerbangan yang memungkinkan integrasi data penerbangan dalam satu sistem, dan diharapkan akan mempercepat pelayanan di bandara. "Kami mendukung standar ini dan menunggu IATA untuk melakukan sosialisasi lebih lanjut," ujar Budi Karya.
Turut hadir pada pertemuan tersebut Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, Country Manager Indonesia Glory Henriette, serta Assistant Director External Affairs and Sustainability, IATA Regional Office Kelvin Le.
Editor: Lan
Komentar