Diresmikan Presiden Jokowi, Bendungan Tamblang Miliki Sejumlah Keunggulan

Rabu, 29 Mei 2024 05:08 WITA

Card image

Presiden Jokowi resmikan Bendungan Tamblang di Buleleng, Kamis (2/2/2023). (Foto: Wibisono/PUPR)

Males Baca?

 

BULELENG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Tamblang yang berada di Kabupaten Buleleng. Bendungan ini dibangun oleh kontraktor pelaksana PT Pembangunan Perumahan (PP) - PT. Adijaya (KSO). 

Dalam peresmian bendungan yang dibangun sejak 2018 dengan biaya Rp820,8 miliar tersebut, Presiden mengajak siswa-siswi SD/SMP/SMA di Buleleng.

"Kapasitas tampung bendungan ini mencapai 5,1 juta m3 dan luas genangannya kurang lebih 29,8 hektare. Ini akan mengairi sawah 588 hektare. Jadi bendungan ini dipakai untuk irigasi sawah dan untuk mengurangi banjir," ucapnya, Kamis (2/2/2023).

Sebelum peresmian, Jokowi dan rombongan disambut ratusan penari dari pelajar SMA, SMP dan SD di sekitar Buleleng. Keikutsertaan pelajar ini merupakan upaya edukasi kepada generasi muda akan pentingnya bendungan sebagai sarana dan prasarana pengelolaan air. 

Presiden yang didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto juga berinteraksi dan bertanya jawab seputar manfaat bendungan kepada para pelajar yang hadir. 

Salah satu pertanyaannya adalah menyebutkan fungsi utama Bendungan Danu Kerthi adalah untuk mengurangi risiko banjir dan membangkitkan daya listrik.

Menteri Basuki dalam kesempatan itu mengatakan, selain dalam rangka  meningkatkan produktivitas pertanian, Bendungan Tamblang memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.  

"Bendungan ini memiliki manfaat untuk mereduksi banjir sebesar 156,86 m3/detik, menyediakan air baku dengan debit 510 liter/detik, menambah cadangan listrik (PLTM) sebesar 0,54 MW, kawasan konservasi, dan potensi pariwisata baru di Bali utara," tuturnya.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko menambahkan, ada satu keunggulan Bendungan Tamblang jika dibandingkan dengan bendungan lain.

{bbseparator}

Yakni bendungan itu menggunakan teknologi aspal yang menjadi pertama dibangun di Indonesia (Asphalt Core Concrete Embankment Dam - ACCED). 

"Teknologi ini bisa menjadi contoh untuk pembangunan bendungan lain di Indonesia karena lebih murah dan lebih stabil (flexible). Ini bendungan ke 36 dari total 61 bendungan yang dibangun. Kami harapkan inovasi ini nanti menjadi lebih murah," terang Jarot Widyoko. 

Ia menambahkan, Bendungan Tamblang merupakan bendungan dengan tipe Zonal Inti Tegak dengan panjang 260 meter dan tinggi puncak 70 meter, dilengkapi terowongan pengelak tipe tunnel tapal kuda dengan diameter 4,50 meter panjang 3,55 meter. 

Di tengah proses peresmian, Gubernur Bali I Wayan Koster yang ikut mendampingi Presiden secara resmi mengusulkan perubahan nama Bendungan Tamblang menjadi Bendungan Danu Kerthi.

Dirinya juga berharap bendungan ini nantinya menjadi infrastruktur yang dapat menjaga keberlanjutan sumber air di Kabupaten Buleleng.

Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya