DPPAD Papua Kawal Mahasiswa Penerima Beasiswa ADik Sampai Lulus
Senin, 27 Mei 2024 14:20 WITA
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait, Jumat (3/11/2023).
Males Baca?JAYAPURA - Program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) merupakan salah satu upaya pemerintah memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Provinsi Papua. Penerima beasiswa ini disalurkan di berbagai universitas ternama di seluruh Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait mengatakan sejak digulirkan tahun 2012 hingga 2023, tercatat sebanyak 10.267 anak-anak Papua menerima program ini dan telah meluluskan ribuan sarjana.
Pemerintah Provinsi Papua melalui DPPAD tidak hanya memfasilitasi selama proses pendaftaran dan penyaluran anak-anak penerima beasiswa ini, tapi juga memonitor mereka selama menempuh pendidikan hingga mereka lulus.
“Satu tahun monitoring bisa kita lakukan sampai dua kali. Tergantung dengan besar anggaran Otsus (otonomi khusus, red) yang diberikan kepada kita. Monitoring kita lakukan dengan turun langsung ke kampus-kampus,” kata Christian Sohilait kepada MCWNEWS, Jumat (3/11/2023).
Selain itu, Christian mengatakan di setiap kampus ada perwakilan-perwakilan untuk berkomunikasi dengan pihak dinas jika ada permasalahan atau kendala yang dihadapi mahasiswa. Sehingga jika ada masalah atau ada mahasiswa yang bermasalah dapat langsung dikomunikasikan.
“Misal, jika mereka ada ketertinggalan (study, red) itu nanti dari pendamping-pendamping dari universitas-universitas akan membantu memberi solusi. Monitoring ini dilakukan sampai mereka lulus. Jadi mereka terpantau dan komunikasi terus dengan kita,” ujarnya.
Adapun rincian jumlah anak-anak Papua penerima program beasiswa ADik tiap tahunnya yakni sebagai berikut:
- Tahun 2012: 500 orang.
- Tahun 2013: 600 orang.
- Tahun 2014: 800 orang.
- Tahun 2015: 1.700 orang.
- Tahun 2016: 2.100 orang.
- Tahun 2017: 2.210 orang.
- Tahun 2018: 2.300 orang.
- Tahun 2019: 2.550 orang.
- Tahun 2020 tidak ada penerimaan program ADik karena pandemi Covid-19.
- Tahun 2021: 700 orang.
- Tahun 2021: 700 orang.
- Tahun 2022: 2.900 orang.
- Tahun 2023: 620 orang.
{bbseparator}
Diketahui, program beasiswa ADik ini merupakan salah satu bantuan pendidikan dari pemerintah yang bersifat afirmasi dalam rangka memberikan kesempatan belajar kepada mahasiswa yang memiliki kesulitan ekonomi dan daerahnya tidak terjangkau akses pendidikan.
Beasiswa ADik merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam bidang pendidikan tinggi kepada lulusan SMA, SMK, MA, dan yang sederajat yang mengalami kesulitan akses pendidikan tinggi karena kondisi dan lokasi geografis.
Beasiswa ini juga memberi dukungan kepada anak dari daerah khusus, wilayah Papua, anak TKI, dan penyandang disabilitas untuk mengakses pendidikan tinggi. Dengan beasiswa ini, diharapkan lulusan bisa berpartisipasi aktif dalam membangun daerah asal (Papua, 3T) dan memberikan motivasi kepada komunitas anak TKI yang berada di perbatasan.
Calon mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ADik akan mendapatkan bantuan berupa biaya pendidikan yang langsung dibayarkan ke perguruan tinggi dan biaya hidup yang diberikan langsung ke rekening mahasiswa. Khusus untuk mahasiswa asal Papua, akan dibantu biaya keberangkatan dari pelabuhan udara atau terminal keberangkatan di Papua ke lokasi perguruan tinggi.
Pada 2023 ini, ada perubahan kebijakan penyaluran Beasiswa ADik, yakni yang sebelumnya berasal dari APBN Kemdikbudristek, menjadi dana pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Selain itu, ada penyesuaian tahapan penyaluran bantuan biaya hidup bagi mahasiswa yang sebelumnya dibayarkan dimuka per enam bulan menjadi per tiga bulan.
Reporter: Ady
Komentar