Dua Srikandi FP Dikukukan Sebagai Guru Besar Tetap Unud
Rabu, 29 Mei 2024 09:28 WITA

Gusti Agung Oka Suryawardani (bawah) dan Made Sri Sumarniasi (atas) dikukuhkan sebagai guru besar tetap Unud, Sabtu (11/3/2023). (Foto: Dok.Unud)
Males Baca?
BADUNG - Dua srikandi Fakultas Pertanian Universitas Udayana (FP Unud) dikukuhkan sebagai guru besar tetap. Pengukuhan dilakukan saat rapat senat Unud di Gedung Widyasabha, Kampus Unud Bukit Jimbaran.
Dimana Dosen Prodi Agribisnis Prof. Ir. I Gusti Agung Oka Suryawardani, M.Mgt., Ph.D diumumkan sebagai guru besar tetap dalam Ilmu Manajemen Agribisnis, dan Dosen Prodi Agroekoteknologi Prof. Dr. Ir. Made Sri Sumarniasi, M.S. sebagai guru besar bidang Ilmu Tanah.
Prof. Oka Suryawardani dalam orasi ilmiah “Kebocoran Pariwisata Bali dari Sektor Akomodasi Strategi Prioritas dan Implikasinya” menyoroti kelemahan managemen akomodasi pariwisata Bali yang mengakibatkan sebagian keuntungan dari bisnis pariwisata lari keluar negeri.
“Perekonomian Bali ditopang tiga sektor utama yakni pertanian, industri, dan pariwisata Ketiga sektor ini saling terkait yang membangkitkan perekonomian Bali,” kata mantan Kooprodi S2 Pariwisata, Sabtu (11/3/2023).
Dirinya menegaskan industri merupakan sektor sekunder yang memproses hasil-hasil pertanian sebagai kebutuhan sektor pariwisata.
Misalnya industri kerajinan dan pengolahan hasil pertanian (seperti wine, dan olahan produk pertanian dalam kaleng) yang dikelola sebagai agribisnis yang profesional.
Salah satu penyebabnya kebocoran pariwisata, tutur Prof. Oka Suryawardani, ketika sektor pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan sektor pariwisata sesuai dengan kebutuhan wisatawan.
"Kondisi ini menyebabkan sektor pariwisata akan mengimpor produk pertanian dan hasil olahannya dari luar negeri. Di samping itu juga menggunakan jasa luar negeri dalam mendukung operasionalnya, kondisi ini akan menciptakan kebocoran pariwisata (tourism leakage),” terangnya.
Peneliti Pusat Unggulan Pariwisata Unud itu menjelaskan kebocoran tertinggi ada pada pengelolaan hotel bintang 4 & 5 chain hotels (55,3 persen), disusul kebocoran tertinggi kedua pada hotel bintang 4&5 non-chain hotels (15,7 persen).
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar