Gubernur Koster: Budaya Kekuatan Utama Pariwisata Bali

Minggu, 02 Maret 2025 22:50 WITA

Card image

Gubernur Bali Wayan Koster saat memberikan sambutan pada acara Penutupan Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025 di Art Center, Denpasar, Sabtu (1/3/2025). (Foto: Istimewa)

Males Baca?

DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster menyebut bahwa budaya adalah kekuatan utama yang harus dijaga agar pariwisata Bali tetap bertahan. Hal tersebut ia sampaikan saat memberi sambutan dalam Penutupan Bulan Bahasa Bali VII di Art Center, Denpasar, Sabtu (1/3/2025).

"Tanpa budaya, pariwisata tidak ada. Mari bersama-sama menjaga dan merawat budaya Bali di tengah perkembangan global dan era digital," tegas Koster.

Oleh karena itu, Koster mendorong generasi muda untuk menjaga karakteristik dan identitas budaya Bali.

"Generasi penerus Bali harus kuat bersama budaya Bali. Di dalamnya ada aksara Bali, busana adat, kearifan lokal, dan semua yang mencerminkan Bali. Kita harus bangga memiliki warisan budaya yang kuat," kata politikus asal Desa Sembiran tersebut.

Pemerintah, kata Koster, telah menerbitkan berbagai regulasi untuk menjaga warisan budaya Bali. Sebut saja, Perda Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali serta Pergub Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali.

"Kami sudah menerbitkan regulasi agar aksara Bali digunakan di berbagai fasilitas umum, tetapi ini tidak cukup. Yang lebih penting adalah bagaimana kita membiasakan diri menggunakan bahasa Bali dalam percakapan sehari-hari. Ini adalah kunci agar bahasa Bali tetap hidup," jelas Koster.

Koster menegaskan bahwa budaya harus hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk dalam penggunaan aksara Bali di fasilitas umum dan kesadaran berbusana adat.

"Sekarang tidak hanya Kamis, Purnama, dan Tilem, tetapi di hari-hari penting lainnya juga semakin banyak yang menggunakan busana adat Bali," katanya.

Lebih jauh, Koster juga meminta agar dunia pendidikan semakin memperkuat pembelajaran bahasa Bali di sekolah-sekolah. Menurutnya, sekolah memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan berbahasa Bali di kalangan anak-anak dan remaja.

"Kami akan terus mendorong agar bahasa Bali diajarkan dengan lebih menarik dan menyenangkan, sehingga anak-anak semakin mencintai bahasa dan budaya mereka sendiri," tutup Ketua DPD PDI Perjuangan Bali tersebut.

Editor: Ran


Komentar

Berita Lainnya