Inilah Solusi Penurunan Harga Tiket Pesawat
Sabtu, 03 Agustus 2024 09:10 WITA
Kemenhub telah menulis surat kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengajukan saran tentang implementasi multi provider BBM penerbangan di bandara.
Males Baca?JAKARTA - Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan pemangku kepentingan lainnya telah melakukan kajian mendalam untuk mencari solusi penurunan harga tiket pesawat.
Kepala BKT Kemenhub, Robby Kurniawan, memaparkan hasil dari kajian ini yang menghasilkan rekomendasi kebijakan jangka pendek dan panjang.
"Kajian ini menghasilkan rekomendasi dan usulan langkah yang perlu diambil, baik secara jangka pendek maupun menengah, guna menurunkan harga tiket pesawat angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri kelas ekonomi," kata Robby, Jumat (2/8/2024).
Rekomendasi Jangka Pendek:
- Insentif Fiskal: Memberi insentif fiskal terhadap biaya avtur, suku cadang pesawat udara, serta subsidi dari penyedia jasa bandar udara terhadap biaya pelayanan jasa pendaratan, penempatan, dan penyimpanan pesawat udara (PJP4U).
- Penghapusan Pajak Tiket: Mengusulkan penghapusan pajak tiket pesawat udara untuk menciptakan kesetaraan dengan moda transportasi lainnya yang telah dihapuskan pajaknya, berdasarkan PMK Nomor 80/PMK.03/2012.
- Perhitungan Avtur: Menghilangkan konstanta dalam formula perhitungan avtur, sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2019.
- Multi Provider BBM: Melaksanakan usulan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk sistem multi provider BBM penerbangan, menghindari monopoli, dan menciptakan harga avtur yang lebih kompetitif.
Kemenhub telah menulis surat kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengajukan saran tentang implementasi multi provider BBM penerbangan di bandara.
Rekomendasi Jangka Menengah dan Panjang:
- Peninjauan Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB): Formulasi TBA perlu ditinjau kembali untuk mengakomodir perubahan kondisi pasar, khususnya komponen biaya operasi yang berdampak pada keselamatan dan keberlanjutan layanan transportasi udara.
- Pemerataan Harga Avtur: Bersama pemangku kepentingan bidang sumber daya energi, perlu mendorong pemerataan harga avtur di seluruh bandara Indonesia, salah satunya dengan membangun kilang secara tersebar.
"Dengan pemerataan ini diharapkan sektor aviasi di Indonesia menjadi lebih baik dan berdampak positif bagi semua sektor,” jelas Robby.
Robby menambahkan bahwa saat ini harga tiket yang dibayarkan masyarakat terdiri dari komponen tarif jarak, pajak, iuran wajib asuransi, dan biaya tuslah/tambahan (surcharge). Upaya ini diharapkan dapat membantu menurunkan beban biaya yang harus ditanggung oleh penumpang.
Editor: Lan
Komentar