KKB Pegunungan Bintang Sandera 6 Pekerja Tower BTS, Minta Tembusan Rp500 Juta
Selasa, 28 Mei 2024 15:21 WITA

Konsolidasi aparat gabungan untuk membebaskan Sandera, Sabtu (135/2023). (Foto: Edy/mcw)
Males Baca?
JAYAPURA - Enam pekerja pembangunan Tower BTS Telkomsel disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Informasi diperoleh, kelompok penyandera dikabarkan meminta tebusan uang senilai Rp500 juta.
Ketika dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan peristiwa tersebut.
"Iya, KKB ajukan tuntutan tebusan sebesar Rp500 juta sebagai syarat pembebasan para sandera. Tuntutan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang," kata Benny, Sabtu (13/5/2023).
Dia menjelaskan, enam orang pekerja Tower BTS Telkomsel tersebut dipimpin Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pegunungan Bintang, Alverus Sanuari.
Awalnya rombongan berangkat dari Oksibil menuju Distrik Okbab dengan menggunakan pasawat Elang Air pada pukul 08.30 WIT.
"Namun saat tiba di Lapangan Terbang Okbab, langsung dihadang oleh lima orang yang mengaku berasal dari kelompok KKB," bebernya.
Kelompok tersebut menggunakan senjata tajam dan melakukan kekerasan fisik terhadap tiga orang pekerja.
Keterangan ini didapat dari Alverus Sanuari beserta salah satu korban luka atas nama Benyamin Sembiring. Mereka dibebaskan untuk kembali ke Oksibil.
{bbseparator}
Mereka tiba di Bandara Oksibil sekitar pukul 11.00 WIT dan langsung dilarikan ke RS.Oksibil untuk mendapatkan perawatan medis.
Hingga saat ini kata Kabid Humas, 4 orang masih disandera oleh kelompok tersebut. Dua di antaranya mengalami luka akibat penganiayaan.
Adapun nama-nama pekerja yang masih disandera antara lain, seorang staf PT. IBS (luka di bahu kanan) atas nama Asmar, staf distrik atas nama Peas Kulka, seorang pemuda dari distrik Borme atas nama Senus Lepitalem dan Fery staf PT. IBS (luka di bahu kiri).
Kepolisian yang dipimpin Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi, Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Wakil Bupati Kris Bakweng Uropmabin.
Asisten 1 Nicolaus Urobmabin dan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi, tokoh adat setempat, serta satuan tugas TNI-Polri dan Ops Damai Cartenz telah mengadakan rapat guna merumuskan langkah-langkah penanganan.
Kapolres mengatakan, Pemerintah daerah dan aparat keamanan telah menjalin komunikasi melalui tokoh adat Okbab setempat, untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi para korban.
“Upaya negosiasi dan penyelesaian secara damai menjadi prioritas, namun tetap memperhatikan hukum dan kebijakan yang berlaku. Pemerintah berharap dapat mengatasi situasi ini dengan cepat dan memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat," pungkasnya.
Reporter: Ady
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Geledah 7 Lokasi di Jatim, KPK Sita Barbuk Suap Dana Hibah

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

KPK Geledah Kantor KONI Jatim terkait Suap Dana Hibah

KPK Geledah Rumah Eks Ketua DPD La Nyalla di Jatim

KPK Jebloskan 2 Tersangka Korupsi PGN ke Penjara

Komentar