Kontrak Proyek Tangguh UCC Ditandatangani, Dorong Swasembada Energi

Rabu, 27 November 2024 17:52 WITA

Card image

BP bersama para mitranya telah menandatangani kontrak Engineering, Procurement, Construction, dan Installation (EPCI) untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) Tangguh UCC.

Males Baca?

JAKARTA – Dalam langkah signifikan untuk memperkuat ketahanan energi nasional, BP bersama para mitranya telah menandatangani kontrak Engineering, Procurement, Construction, dan Installation (EPCI) untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) Tangguh UCC. Kontrak senilai USD3,6 miliar (sekitar Rp 56,5 triliun) ini diberikan kepada konsorsium Saipem dan PT Meindo Elang Indah, serta JGC Holdings Corporation.

Penandatanganan kontrak dilaksanakan oleh Procurement VP bp James Tehubijuluw, sedangkan penandatangan dari Saipem adalah Paolo Evangelista dan Vincent Chan dari Meindo. Penandatangan dari JGC Indonesia adalah Soeryadi. 

Penandatanganan kontrak yang dilaksanakan Selasa (26/11/2024), menandai babak baru dalam pengembangan proyek Tangguh yang bertujuan meningkatkan produksi gas alam sebesar 3 triliun kaki kubik. Selain itu, proyek ini juga menjadi pionir dalam penerapan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) di Indonesia, dengan target menyuntikkan kembali sekitar 15 juta ton CO2 ke dalam reservoir.

Sebelumnya, pengumuman atas keputusan investasi akhir (FID) senilai lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp 110 triliun atas Proyek Tangguh UCC sendiri disampaikan oleh CEO bp Murray Auchincloss, atas nama bp dan para mitra kontrak kerja, kepada Presiden Prabowo Subianto di London tanggal 21 November 2024, pada saat kunjungan kerja perdana Presiden Prabowo ke Inggris sebagai bagian dari kunjungan beliau ke enam negara.

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyambut baik pencapaian ini. Menurutnya, proyek Tangguh UCC memiliki peran krusial dalam memenuhi kebutuhan energi nasional yang terus meningkat serta mendukung target produksi gas. "Proyek ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi karbon," ujarnya.

Djoko menekankan pentingnya komunikasi yang efektif antara kontraktor dan SKK Migas untuk memastikan proyek berjalan lancar sesuai jadwal dan anggaran. "Pengalaman dari proyek Train 3 harus menjadi pelajaran berharga agar kita dapat menghindari kendala yang tidak perlu," tegasnya.

Sementara itu, Kathy Wu, bp regional president Asia Pacific, gas & low carbon energy, menyatakan bahwa investasi besar dalam proyek Tangguh UCC menunjukkan komitmen perusahaan terhadap Indonesia. "Kami berharap proyek ini tidak hanya meningkatkan produksi gas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua," tuturnya.

Proyek Tangguh UCC mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari, peningkatan pemulihan gas melalui teknologi CCUS, dan kompresi gas di daratan. Proyek ini diharapkan dapat menciptakan ribuan lapangan kerja selama masa konstruksi dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah.
Reporter: Edy


Komentar

Berita Lainnya