Koster-Giri Siapkan Turyapada Tower Jadi Sumber PAD Baru bagi Bali
Minggu, 10 November 2024 18:55 WITA
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri)
Males Baca?DENPASAR - Paslon Gubernur Bali nomor 2 Wayan Koster-Giri Prasta (Koster-Giri) fokus ciptakan sumber pendapatan baru untuk mendukung pendapat asli daerah (PAD) Bali. Sebelumnya, Bali telah memiliki sumber pendapatan baru melalui penguatan wisatawan asing (PWA) yang berlaku sejak 14 Februari 2024.
Hal ini disampaikan paslon Koster-Giri pada debat terbuka kedua Pilgub Bali di Hotel The Meru, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (9/11/2024) malam.
Kini setelah PWA, satu lagi sumber pendapatan baru untuk Bali akan mulai beroperasi. Aset Pemprov Bali ini adalah Turyapada Tower di Buleleng Bali. Dua aset pendapatan baru bagi krama Bali ini tercipta saat Wayan Koster memimpin Bali sebagai Gubernur.
Berawal dari Koster memperjuangkan UU Nomor 15 tahun 2023 tentang Provinsi Bali. Kemudian Koster menerbitkan Perda nomor 6 tahun 2023 tentang Pungutan Bagi Wisatawan Asing untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali.
Turunan dari UU ini menjadi payung hukum yang kokoh untuk menambah pemasukan baru demi pembangunan berkelanjutan di Bali.
"Memberlakukan kontribusi perlindungan dan pelestarian lingkungan alam dan budaya, diatur dalam Perda nomor 7 tahun 2023. Selain itu sumber pendapatan asli daerah Bali yang baru, yang inovatif diantaranya yakni pengoperasian kawasan pariwisata Turyapada tower di Buleleng mulai 2026. Ini akan menghasilkan pendapatan minimum Rp100 M per tahun," jelas Koster.
Koster mengatakan, kemudian memberlakukan Lembaga Bali Development Fund (BDF). Koster menjelaskan perlu menyampaikan pada akhir kepemimpinan sebagai Gubernur akhir 2023, telah dibentuk Bali Development Fund sebagai sumber pendanaan non konvensional.
"Hal ini di luar APBD Bali untuk menampung berbagai hibah dari negara-negara donor dan dari berbagai negara," kata Gubernur Bali periode 2018-2023 tersebut.
Menurut mantan anggota DPR RI tiga periode ini, pembangunan Bali perlu akselerasi dan optimalisasi dengan membentuk kolaborasi lembaga Pentahelix yang melibatkan pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, komunitas dan media.
"Beberapa wadah yang penting dan dibutuhkan Bali kedepan diantaranya Badan Pengelolaan Pariwisata Bali, Badan Pengelola Pangan Bali untuk mewujudkan Bali berdaulat pangan, Badan Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Digital, Badan Energi Baru Terbarukan untuk mewujudkan Bali mandiri energi," katanya.
Komentar