KPK Dorong 16 Kementerian serta Lembaga Sektor Pelabuhan Tindaklanjuti Penggunaan JAGA.id

Minggu, 26 Mei 2024 21:17 WITA

Card image

Pertemuan bertajuk “Tindak Lanjut JAGA Pelabuhan” yang digagas KPK dengan mengundang 16 Kementerian/Lembaga, Kamis (2/2/2023). (Foto: Ali/KPK)

Males Baca?

 

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) kian gencar mendorong implementasi penggunaan JAGA.id di sektor pelabuhan. 

Tidak hanya untuk memperbaiki sistem guna mencegah terjadinya korupsi, upaya tersebut juga dilakukan untuk mendorong terciptanya pelayanan yang lebih baik lagi.

Hal itu terungkap dalam pertemuan bertajuk “Tindak Lanjut JAGA Pelabuhan”, KPK dengan mengundang 16 Kementerian/Lembaga (K/L) yang tergabung dalam Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), sebagai pelaksana aksi pencegahan korupsi 2021-2022 dan stakeholder penyedia jasa di pelabuhan. 

Dalam kesempatan itu Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron menegaskan, kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan komitmen K/L agar responsif terhadap segala bentuk aduan masyarakat yang terkendala dalam pelayanan.  

“Upaya sesungguhnya bukan hanya perubahan sistem, tapi komitmen. Ubah komitmen menjadi melayani yang tepat secara efisien. Komitmen itu yang kita kemas bersama,” ucapnya dalam pertemuan di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Ia menerangkan, hadirnya platform JAGA.id adalah untuk menilai sejauh mana pelayanan lembaga dan seberapa luas penggunanya memanfaatkannya. Kanal keluhan yang tersedia dapat dijadikan pembelajaran bagi K/L pelabuhan, sekaligus mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan masyarakat. 

Sementara Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menyampaikan, kegiatan yang diinisiasi KPK bersama 4 lembaga lainnya yang tergabung dalam Tim Stranas PK ini dipandang penting. Mengingat urgensi sektor ekspor impor yang memiliki risiko korupsi tertinggi.

“Upaya implementasi JAGA.id Pelabuhan ke depannya harus terus bersinergi. Di dalam kanal keluhan butuh disediakan literasi, respon terhadap keluhan, dan perlu tindak lanjutnya tentang penyampaian progres pelabuhan,” tutur Pahala yang juga sekaligus Koordinator Stranas PK ini.

Di lokasi yang sama Kepala Lembaga National Single Watch Mochamad Agus Rofiudin mengatakan bahwa hadirnya JAGA.id Pelabuhan dan digitalisasi sistem pelabuhan membuat segala aktivitas hulu ke hilir menjadi lebih jelas. 

Harmonisasi kebijakan, bisnis, dan transparansi dapat terwujud, namun ruang untuk pengembangan masih tetap terbuka. 

Sebagai tambahan informasi, JAGA.id Pelabuhan secara resmi diluncurkan bertepatan dengan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2022 lalu dalam bentuk kanal aduan sektor pelabuhan.

JAGA.ID atau Jaringan Pencegahan Korupsi Indonesia adalah portal milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mendorong partisipasi, akuntabilitas, respon, dan transparansi dari pemerintah dan masyarakat. 

Saat ini, platform ini telah dapat dimanfaatkan sebagai media bagi masyarakat dan pengguna jasa kepelabuhanan untuk menyampaikan adanya indikasi perilaku koruptif di layanan pelabuhan. 

Dengan adanya kanal keluhan Jaga Pelabuhan, ini diharapkan setiap pengguna layanan pelabuhan mendapatkan pelayanan yang baik karena tidak adanya perilaku koruptif. 

Kanal keluhan Jaga Pelabuhan terhubung dengan portal Lembaga National Single Window (LNSW). Lembaga milik Kementerian Keuangan Republik Indonesia ini adalah lembaga yang mengelola Indonesia National Single Window (INSW).

Yakni sistem yang menangani dokumen kepabeanan, dokumen kekarantinaan, dokumen perizinan, dokumen kepelabuhanan/kebandarudaraan, dan dokumen lain yang terkait dengan ekspor dan/atau impor secara elektronik.

Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya