Kunjungi Food Estate, Rombongan Komisi IV DPR RI Sepakat akan Lanjutkan Program Ini

Senin, 27 Mei 2024 15:33 WITA

Card image

Kunker Komisi IV DPR RI ke Kalteng dipimpin oleh Djarot Saiful Hidayat dan ikuti 17 anggota dan didampingi Dirjen PSP, Kementan, Ali Jamil, Jumat (1/9/2023). (Foto: Dok.Kementan)

Males Baca?

Terkait harga gabah kering panen (GKP), petani mengungkapkan rasa puasnya. Saat ini harga GKP mencapai Rp 7.000 sehingga Nilai Tambah Petani (NTP) juga turut naik di atas 100.

"Sekarang harganya cukup bagus. Tadi kita tanya gambah kering panen itu Rp 7.000 berarti NTP-nya itu lebih dari 110. Ini bagus ya," pungkasnya.

Sementara, Bambang Purwanto berharap food estate ini menjadi salah satu solusi di Indonesia terkait merosotnya luasan lahan sawah khususnya di Jawa yang umumnya banyak terkonversi jadi perumahan dan untuk pabrik maupun fasilitas umum seperti jalan tol. Sehingga perlu lahan baru untuk pertanian diperluas di luar Jawa. 

"Dan kebetulan di Kalimantan Tengah ada, kemudian ada petaninya dan semuanya siap. hanya saja mash terdapat hal2x yg harus dibenahi  walaupun hasil sudah bagus masih ada kekurangan, ada kelemahan yaitu infrastruktur pengairannya  belum semuanya terpasang dengan baik sehingga ini juga akan mengganggu," ujar Bambang.

Di sini Bambang mendapati informasi petani adanya kendala sumber air dari irigasi primer dan sekunder dimana hal ini merupakan kewenangan Kementerian PUPR. Dia bersama Komisi IV siap untuk mendorong Kementerian PUPR agar segera menyelesaikan hal ini.

"Secara umum program Food Estate ini sudah dalam on the track atau sudah  bagus sehingga layak dilanjutkan. Hanya saja perlu dilakukan evaluasi kendala-kendala program program ini yang antara lain kami menyoroti terkait fasilitasi pengairan/irigasi/drainase yang harus juga segera dibenahi untuk bisa berproduksi maksimal seperri di Jawa,” kata Bambang.

Gubernur Kalteng Edy Pratowo menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas kunjungan Komisi IV dan Kementan ini. Dengan adanya kunjungan ini dirinya yakin petani semakin semangat untuk mengembangkan kawasan food estate ini.

"Sebagaimana kita ketahui dari keterangan masyarakat tadi, kelompok tani, Pak kadesnya juga, perkembangannya juga kan cukup baik jauh lah positif kalau dibandingkan sebelum hadirnya program Food Estate," ujar Edy Pratowo.

Sejak kedatangan Pak Presiden Jokowi dan menetapkan ini menjadi kawasan food estate, pembangunan infrastruktur khususnya jalan meningkat drastis. 

"Saat ini kita hanya meminta bantuan infrastruktur setelah produksi atau untuk hilirsasinya agar dibangun seperti halnya RMU Modern. Supaya hasil diproduksi di sini kemudian juga menghasilkan pemasarannya dan nilai tambah dengan baik," tambahnya.

Karena optimisme, meski pada tahun 2023 bantuan pusat untuk food estate dihentikan, pihaknya tetap menyiapkan anggaran untuk pengembangan food estate. Pasalnya, dari tahun ke tahun, program ini terbukti bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.

"Kemarin kan sempat anggaran pusat tidak ada di thn 2023 ini, sehingga diupayakan sama Pemda untuk dari Provinsi tetap menganggarkan tapi sifatnya kan pembinaan. Misalnya dalam penyediaan bibit kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Kemarin kita memberikan bibit IR 42 dan PB 42 untuk padi," tuturnya.

"Nah, tentu kita berharap kedepan terus dilanjutkan program food estate ini dan mendapat bantuan lagi di tahun 2024, terima kasih banyak," pungkasnya.

Editor: Ady


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya