Liput Kebakaran Pasar Wosi Manokwari, Sekretaris PWI Papua Barat Dikeroyok dan Dirampok
Rabu, 29 Mei 2024 06:02 WITA
Sekretaris PWI Papua Barat, Mathias Reyaan ke SPKT Polres Manokwari untuk membuat LP atas peristiwa penganiayaan yang di alaminya saat melakukan peliputan, Selasa (6/6/2023). (Foto: Dok.PWI Papua Barat)
Males Baca?
MANOKWARI - Seorang wartawan senior di Manokwari yang juga Sekretaris PWI Papua Barat, Mathias Reyaan menjadi korban penganiayaan saat meliput kebakaran di Pasar Wosi.
Ketua PWI Papua Barat, Bustam saat mendampingi membuat laporan polisi (LP) di Polresta Manokwari menerangkan, selain dipukul beramai-ramai, korban juga mengalami perampasan handphone serta uang tunai Rp10 juta lebih.
Baca juga:
Mayat Pria Gegerkan Warga Kampung Iguriji II
Uang itu disebut Bustam merupakan uang iklan untuk beberapa media yang kebetulan dipercayakan ke korban.
"Sebenarnya korban ingin menaruh uang itu di jok motor. Tapi karena khawatir jok motornya dicungkil, akhirnya diikat di bagian pinggul saja," ungkap Bustam, Selasa (6/6/2023).
Bustam juga menjawab isu mengenai korban dipukuli akibat tindakannya meliput terlalu dekat dengan TKP kebakaran pada, Selasa (6/6/2023) dini hari itu.
Dalam posisi dipukul, korban M sempat mengeluarkan kartu pers. Kartu itu menyelematkan korban dari tindakan pemukulan lebih sejumlah orang.
"Pas keluarkan kartu pers itu ada yang melerai dari petugas damkar. Akibat pemukulan, korban menerima sejumlah luka memar di bagian kepala badan depan dan belakang," bebernya.
Bustam lalu menambahkan jika pelaporan di SPKT demi mendapatkan rekomendasi visum ke RSUD Manokwari.
"Sempat meminta visum tapi ditolak karena tidak punya surat dari sini (Polresta Manokwari)," jelas Bustam.
Di sisi lain ia meminta Polresta Manokwari menindaklanjuti kejadian tidak mengenakkan yang dialami M. Sebab korban dalam keadaan meliput (bekerja), yang tentunya dilindungi oleh UU Pers.
Reporter: Haiser
Editor: Ady
Komentar