Pemprov Bali Gandeng BMKG Hadapi Perkiraan Cuaca Ekstrem Jelang Libur Nataru
Senin, 16 Desember 2024 10:59 WITA
Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya saat menerima kunjungan kerja dari BMKG RI, Minggu (15/12/2024).
Males Baca?DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali (Pemprov Bali) bakal terus memperkuat kolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI untuk memastikan mitigasi bencana dan kenyamanan iklim pariwisata di Bali, khususnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal tersebut disampaikan Penjabat Gubernur Bali (Pj. Gubernur Bali) Sang Made Mahendra Jaya saat menerima kunjungan Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati, beserta jajarannya di Jayasabha, Denpasar, pada Minggu (15/12/2024).
Mahendra Jaya mengatakan, penyampaian informasi cuaca sangat penting, terutama dengan tingginya curah hujan di Bali dalam beberapa hari terakhir. “Kita berupaya mensosialisasikan informasi, perkiraan cuaca, hingga potensi risiko bencana agar masyarakat semakin mengetahui kondisi terkini. Dengan adanya peringatan ini, masyarakat akan lebih waspada,” kata Mahendra Jaya.
Birokrat asal Desa Temesi, Gianyar, ini menyampaikan, pihaknya berupaya mencegah kejadian yang tidak diinginkan serta memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan wisatawan yang berlibur di Bali khususnya menjelang Nataru.
Mahendra Jaya menekankan pentingnya perkiraan cuaca bagi wisatawan untuk menjadwalkan rute dan waktu kunjungan mereka ke objek wisata di Pulau Dewata. “Saya minta Kadis Pariwisata dan Kalaksa BPBD Bali untuk segera menindaklanjuti hal tersebut. Kami juga akan mengumpulkan camat dan desa wisata untuk mensosialisasikan hal ini,” imbuh birokrat asal Temesi, Kabupaten Gianyar, tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Mahendra Jaya juga mengapresiasi langkah BMKG dalam memberikan informasi cuaca di Bali melalui aplikasi seperti Info BMKG, yang menyajikan data cuaca, iklim, kualitas udara, dan gempa bumi, serta Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) untuk informasi cuaca maritim. Menurutnya, aplikasi ini sangat membantu dalam mengurangi risiko kecelakaan, terutama bagi para nelayan.
“Kami akan sosialisasikan lebih masif agar masyarakat dapat terus memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi yang diperbarui secara berkala. Bahkan, peringatan dini akan disampaikan sepekan sebelumnya dan diulang tiga hari hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem. Ini sangat penting,” ujar Mahendra Jaya.
Komentar