Butuh Uang untuk Bayar Utang, Mahasiswa di Denpasar Edarkan Sabu

Senin, 27 Mei 2024 11:10 WITA

Card image

Dua mahasiswa pengedar Sabu saat di Mapolresta Denpasar, Kamis (15/9/2022). (Foto: MCWNEWS)

Males Baca?

 

MCWNEWS.COM, DENPASAR - Petugas kepolisian dari Polresta Denpasar menangkap dua orang mahasiswa bernama Riki Ricardo Bureni (33) dan Meriyana Ngongo (20) atas kasus peredaran narkotika

Dari tangan keduanya yang juga merupakan pasangan kekasih ini, polisi menemukan barang bukti 22 plastik klip berisi sabu seberat 185,28 gram.

"Mereka pengedar, kedua pelaku merupakan mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Denpasar," ucap Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas, Kamis (15/9/2022).

Sebelumnya polisi menerima informasi dari masyarakat jika di seputaran Jalan Serma Gede, Banjar Sanglah, Denpasar Barat kerap dijadikan ajang transaksi narkoba.

Sepekan melakukan penyelidikan, petugas mendapati keduanya sedang berada di pinggir jalan, Selasa (6/9/2022) sekitar pukul 15.30 Wita.

Lantaran gerak-geriknya mencurigakan, polisi kemudian menghampiri. Sadar dengan kedatangan petugas, spontan pelaku berupaya menghilangkan barang bukti.

"Pelaku sempat membuang dua plastik klip berisi p yang dipegang. Namun setelah diinterogasi, mereka tidak bisa mengelak dan mengakui barang tersebut miliknya," tutur Kapolresta.

{bbseparator}

Guna pengembangan, pasangan kekasih ini dibawa ke rumah kosnya di Jalan Juwet Sari, Gang Dewi Uma, Denpasar Selatan. Dari dalam kamar pelaku, kembali ditemukan 20 plastik klip sabu yang disimpan di dalam lemari pakaian.

Saat diinterogasi, pelaku buka mulut dengan mengatakan sabu diperoleh dari seseorang yang biasa dipanggil BOS (dalam proses lidik).

Kedua tersangka juga mengaku baru satu kali menempel paket sabu di daerah Denpasar dengan upah Rp50 ribu.

Selain itu jika dapat mengirim sabu dalam paket besar, mereka dijanjikan upah Rp6 juta yang nantinya uang tersebut akan dipakai untuk melunasi utang.

Terkait dengan pengakuan pelaku, Kasatresnarkoba Polresta Denpasar AKP Mirza Gunawan menyebut apa yang dikatakan keduanya hanya sekedar alasan.

"Itu kan sudah biasa, pelaku mengaku menjadi pengedar karena faktor ekonomi, butuh uang untuk bayar hutang dan lain-lain. Intinya mereka ini merupakan jaringan," paparnya. (ag)


Komentar

Berita Lainnya