Masyarakat Kintamani Bangun Koalisi Guna Mengawal Pembangunan

Selasa, 28 Mei 2024 14:47 WITA

Card image

Diskusi Publik oleh Koalisi Peduli Kintamani, Minggu (4/6/2023). (Foto: Agung/MCW)

Males Baca?

 

KINTAMANI - Sebuah forum kritis yang dinamakan Koalisi Peduli Kintamani (KPK) terlahir. Forum berisikan orang-orang dari berbagai desa di seluruh Kintamani ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap pembangunan Kintamani di masa depan.

Untuk menyikapi dinamika yang terjadi di Kintamani belakangan, KPK yang dibentuk pada 1 Juni 2023 ini, menggulirkan diskusi publik edisi pertama yang dilaksanakan di K - Hometainment, Banjar Paketan, Desa Sukawana, Kintamani. 

Diskusi yang mengusung tema “Meneropong Arah Pembangunan Kintamani Masa Depan” itu dipantik lima tokoh lintas bidang, yakni Jero Mangku Sabaraka (pendidik/pengamat budaya Kintamani), Putu Widya Snicaya (praktisi pariwisata), I Nyoman Diana (pemuda; Ketua DPK Peradah Indonesia Bangli).

I Made Somya Putra (praktisi hukum), dan Wayan Darmayuda (praktisi pertanian) serta dimoderatori oleh I K. Eriadi Ariana/Jero Penyarikan Duuran Batur (jurnalis).

Diskusi juga didukung LBH Panarajon, DPK Peradah Indonesia Bangli, Lingkar Studi Batur, K-Hometainment, MSP Creative Team, dan Info Batur.

Jero Mangku Sabaraka mengatakan bahwa Kintamani merupakan kawasan yang penting dalam percaturan sejarah Bali. Prasasti Bali Kuno dari masa Dinasti Singamandawa hingga Astasura Ratna Bumi Banten banyak ditemukan di Kintamani. 

“Hampir 80 persen tinggalan prasasti Bali ditemukan di Bangli dan 65 persen di antaranya terdapat di Kintamani. Sementara, Sukawana adalah titik dari kebudayaan Bali tua, yang ditandai dengan keberadaan konsep Ulu Apadnya,” ucapnya, Minggu (4/6/2023).

Namun, agungnya kebudayaan Kintamani itu terkesan mengalami degradasi dan peminggiran, yang ditunjukkan melalui sejumlah narasi menyimpang yang ditemukan. 

Ia lalu memberi contoh seperti Raja Jayapangus dalam banyak pemahaman masyarakat Bali kini lebih dikenal sebagai seorang yang menikahi putri China, Kang Cing We, berselingkuh dengan Dewi Danu, dan memiliki anak raksasa Maya Danawa.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya