Rahasia Kesuksesan Diplomasi: Komunikasi dan Kepercayaan Sebagai Kunci Utama
Kamis, 21 November 2024 14:07 WITA
Menteri Luar Negeri Indonesia periode 2014-2024, Retno Marsudi.
Males Baca?BADUNG - Komunikasi dan kepercayaan adalah dua elemen krusial dalam diplomasi yang sukses. Menteri Luar Negeri Indonesia periode 2014-2024, Retno Marsudi, menegaskan pentingnya kedua aspek ini dalam semua lini kehidupan, terutama dalam hubungan internasional.
"Kepercayaan sangat penting dalam pekerjaan kita, dalam pekerjaan kita, dan manusia bagi kita untuk berperilaku sebagai manusia. Kepercayaan. Ya. Ketika Anda mendapatkan kepercayaan, itu membutuhkan investasi yang lama. Kepercayaan tidak jatuh dari langit. Kepercayaan, sekali lagi, juga dibutuhkan dalam diplomasi publik, nation friendly. Jika Anda tidak memiliki kepercayaan, jika tidak ada kepercayaan, Anda tidak akan bisa,” kata Retno di acara World Public Relations Forum 2024 di Nusa Dua, Bali, Rabu (20/11/2024).
Retno juga mengungkapkan bahwa kepercayaan dan komunikasi adalah fondasi yang membuat Indonesia sukses menjadi tuan rumah G20 pada tahun 2020, meski dihadapkan pada banyak tantangan global.
"Kita mampu mendefinisikan apa yang menjadi kekuatan kita dan mengkapitalisasi kekuatan tersebut. Dan kemampuan ini sangat penting untuk diplomasi publik, kebebasan bangsa, dan hubungan masyarakat. Pada 2020 kita memimpin G20 dan semua sangat pesimistis. Tekanan datang dari seluruh dunia. Benar-benar mimpi buruk bagi saya sebagai menteri luar negeri saat itu. Singkat cerita, Indonesia mampu melewati situasi yang penuh gejolak ini di tahun 2020. Dan pertanyaannya adalah mengapa Indonesia mampu melakukannya. Pertama-tama, ada kepercayaan terhadap Indonesia,” jelas Retno.
Menurut Retno, ada tiga langkah utama yang perlu dilakukan untuk mencapai keberhasilan dalam diplomasi:
1. Kenali Kekuatan Anda: Memahami dan memaksimalkan potensi yang dimiliki.
2. Ketahui Kelemahan Anda: Identifikasi area yang perlu diperbaiki agar tetap kompetitif.
3. Bangun Kepercayaan: Jadilah sosok yang dapat diandalkan, baik di tingkat individu maupun negara.
{bbseparator}
Selain itu, seorang diplomat harus memiliki kemampuan adaptasi dan keterampilan untuk meyakinkan orang lain.
"Jadilah cerdas. Jadilah adaptif. Jadilah gesit. Karena itu semua berlaku dan sangat mempengaruhi diplomasi. Satu hal yang tidak kalah penting adalah tetaplah memperjuangkan kebenaran,” tegas Retno.
Retno juga menekankan bahwa membangun kepercayaan membutuhkan waktu dan usaha berkelanjutan. Diplomasi yang efektif tidak hanya bergantung pada kata-kata, tetapi juga pada tindakan nyata yang mencerminkan integritas.
Reporter: Ran
Komentar