Bupati Bintuni dan Ketua Komnas HAM Papua Bertemu, Bahas Pembantaian Warga Sipil Oleh KKB
Senin, 27 Mei 2024 06:55 WITA
Bupati Teluk Bintuni bahas HAM bersama Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua di Manokwari, Kamis, (6/10/2022), (Foto: Dok. MCWNEWS).
Males Baca?
MCWNEWS.COM, MANOKWARI - Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dan Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramandey bertemu di hotel Aston villa Manokwari untuk membahas terkait pembataian warga sipil oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Majnik, Meyerga, Distrik Moskona Barat pada 29 September 2022 lalu.
Pertemuan tersebut dilakukan guna mencari akar permasalahan penembakan dan pembunuhan dan mencari solusinya.
Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramandey mengatakan, menyelesaikan kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah kelompok bersenjata tak perlu di balas dengan kontak senjata oleh TNI atau Polri. Menurut Frits yang perlu dilakukan mengedepankan otoritas sipil yaitu Bupati dan jajaran pemerintahan di bawahnya.
Ketua Komnas HAM meminta Bupati harus paling depan untuk menyelesaikan kasus ini, dan Bupati sudah komitmen.
"Kami berharap dalam waktu kedepan Bupati bisa menyelesaikan karena sudah menyanggupinya", kata Frits Ramanday, Kamis, (6/10/2022).
Menurut Frits, hasil pertemuan hari ini dengan Bupati Teluk Bintuni juga salah satu investigasi untuk mengungkap motivasi dibalik pembantaian tersebut.
“Hasil pertemuan dengan Bupati ada yang belum tuntas terkait dengan kontraktor, tentang proyek ini apakah sudah ada komunikasi atau belum, kita harap seluruh aktifitas yang masuk spot-spot rawan harus ada koordinasi terlebih dahulu," ujarnya.
{bbseparator}
Berdasarkan keterangan yang diterima Ketua Komnas HAM dari Bupati Teluk Bintuni Frits menyimpulkan tidak semua pendekatan keamanan harus melalui TNI Polri, tokoh adat pun perlu dilibatkan.
“Pemda Teluk Bintuni sudah mengambil peran cepat strategis dalam mengambil korban, untuk itu Komnas akan membuat laporan akan dikirim ke Menkopolhukam, Mendagri dan Polri ", sebut Frits.
Berkaitan dengan aktifitas proyek di wilayah Meyerga sebagai faktor pemicu kejadian itu sudah dijelaskan karena itu ranah proyek pemerintah provinsi.
Baca juga:
Bentuk Ekosistem Terintegrasi, Rektor Unud Hadiri ERASMUS + SMART Project Activity di Italy
Bupati mengatakan, pasca kejadian ini Komnas HAM memberikan masukan agar Bupati mengambil inisiasi mendinginkan suasana mengajak kelompok ini untuk duduk bersama mencari solusi agar terjadinya kedamaian.
Dan Bupati Teluk Bintuni menyampaikan bahwa wilayah ini berkaitan dengan Kabupaten Maybrat, maka Bupati Teluk Bintuni akan melakukan kordinasi dengan Bupati Maybrat untuk mencari solusi agar sepaham untuk mengajak masyarakat duduk bersama.
"Kalau usaha bersama belum tercapai Bintuni akan segera kumpulkan tokoh masyarakat LMA tertentu dan tokoh gereja mengajak bersama bicara dari hati ke hati supaya peristiwa ini tidak dilakukan lagi", ujar Bupati Teluk Bintuni.
Disampaikan Bupati paling lambat Minggu depan Pemda Teluk Bintuni akan melakukan pertemuan dengan Forkompinda bersema elemen masyarakat. (hs)
Komentar