Hutan Leluhurnya Telah Dirusak, Anak Cawat Mengaku Sedih
Selasa, 28 Mei 2024 09:36 WITA
Roy Masyewi Tokoh Pemuda Kuri saat meninjau lokasi penebangan hutan hingga merusak Situs Sejarah Suku Kuri Danau Awan dan juga di anggap oleh Masyarakat Suku Suku Kuri tempat yang Sakral. (Dokumen pribadi Roy Masyewi).
Males Baca?"Dulu kali itu air jernih, sekarang perusahaan sudah bongkar jadi kalau hujan sedikit itu air kabur, kalau mancing susah juga, jarang dapat. Sebelum perusahan masuk kalau kitong balobe itu pasti dapat, sekarang ini hujan sedikit kabur tra bisa dapat karena banyak jalan doser. Tra bisa pake air kali juga untuk masak hanya pake air hujan saja karena air kabur. Macam di kali kasar itu hujan sedikit, air kali macam warna tanah begitu jadi tra bisa pake untuk masak," kata Magdalena dengan menggunakan logat Papuanya menjelaskan.
Perwakilan masyarakat adat dari marga Werbete dan keluarga meminta Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat dan PT Wijaya Sentosa menginisiasi segera dilakukan pertemuan yang mengundang perwakilan masyarakat adat marga Werbete.
Roy Masyewi selaku pemuda adat berdarah Kuri menyampaikan bahwa meneruskan aspirasi dari keluarga masyarakat adat marga Werbete yang meminta tempat pertemuan tidak dilakukan di lokasi perusahaan PT Wijaya Sentosa.
"Kami minta tempat yang netral seperti di Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat di Manokwari agar proses pertemuan dapat berjalan dengan baik," ungkapnya.
Selain itu terkait waktu pertemuan masyarakat mengusulkan untuk dapat dilakukan pertemuan pada pekan ini karena masyarakat menyampaikan bahwa palang tidak bisa dibuka jika tidak ada pertemuan. Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat dan PT WS diharapkan mengeluarkan undangan resmi dan tertulis kepada masyarakat di kampung.
Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat dan PT WS juga diharapkan dapat mendukung biaya kepada masyarakat untuk sampai di Manokwari dalam rangka pertemuan namun biaya tersebut harus diberikan kepada masyarakat dan biarkan masyarakat yang membayarkan sendiri kebutuhannya.
"Seperti pembayaran transportasi dan penginapan di Manokwari, ini bertujuan untuk menjaga netralitas karena kerap terjadi ketika pertemuan, masyarakat selalu kalah karena perusahaan yang memfasilitasi secara langsung kebutuhan masyarakat bukan masyarakat yang dipercayakan," jelas Roy Masyewi.
Dalam siaran tersebut dicantumkan juga nama lengkap dengan nomor kontak dari Narahubung : Sander Werbete nomor kontaknya 085240302230 , dan Roy Masyewi nomor kontaknya 08219859698. (hs)
Komentar