Imbau Masyarakat Tak Terhasut Isu, Sejumlah Tokoh di Teluk Bintuni Serukan Jaga Kerukunan 

Selasa, 28 Mei 2024 09:36 WITA

Card image

Ketua Ikatan Kerukunan Keluarga Besar Suku Wamesa Kabupaten Teluk Bintuni, Bahmuddin Fimbay menyampaikan pesan Kamtibmas kepada masyarakat Teluk Bintuni, Jumat (7/4/2023). (Foto: Haiser/mcw)

Males Baca?

 

BINTUNI - Momentum perayaan Jumat Agung dan Paskah yang bersamaan dengan pelaksanaan puasa Ramadhan 1444 H, dijadikan tokoh masyarakat, pemuda, adat dan tokoh agama di Kabupaten Teluk Bintuni untuk kembali menyerukan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama. 

Selain itu, kebersamaan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menjadi topik yang tak ketinggalan untuk disampaikan. Mereka mengimbau sekaligus mengajak masyarakat untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban di wilayah.

“Kuncinya adalah, jangan kita mudah terhasut atau terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Kita sebagai masyarakat Papua yang hidup di atas tanah ini, harus menjadi manusia yang cerdas dalam menerima segala informasi yang beredar,” kata Marten Wersin, Ketua LMA Tujuh Suku Kabupaten Teluk Bintuni, Kamis (6/4/2023). 

Pernyataan yang sama juga disampaikan Tokoh Pemuda Wamesa Roy M Masyewi, Ketua KNPI Kenny Kindewara, Ketua Karang Taruna Lateng Nawarisa, Kepala Kampung Lama Andi Nauri, Tokoh Masyarakat Martinus Yettu.

Tokoh Masyarakat Markus Iba, Tokoh Masyarakat  Yulianus Tiri, dan Ketua DAP Teluk Bintuni Ferry Kawab.

Menurut mereka, Kabupaten Teluk Bintuni dikenal sebagai termpat berkembangnya agama keluarga, di mana dalam satu keluarga ada yang menganut Agama Katolik, Protestan dan Islam. 

“Namun perbedaan itu tidak menjadi penghalang bagi warga masyarakat Teluk Bintuni secara khusus bagi pemilik wilayat di tanah yang kaya dengan sumber daya alam ini, menjadi terpecah. Justru perbedaan dalam beragama ini menjadi perekat dalam keluarga,” kata Bahmudin Fimbay, Ketua Ikatan Kerukunan Keluarga Besar (IKKB) Suku Wamesa, Ustadz Bahmudin Fimbay.

Sedangkan Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Teluk Bintuni, Ferry Kawab menyampaikan, budaya masyarakat Tujuh Suku di Teluk Bintuni yang terdiri dari Suku Moskona, Sough, Sebyar, Sumuri, Irarutu, Wamesa dan Kuri, yang selalu bergandengan tangan dan bermufakat membahas segala persoalan yang muncul, harus tetap dipertahankan. Kebersamaan ini yang harus selalu ditonjolkan.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya