Indonesian Hypnosis Centre Kukuhkan 51 Trainer Baru

Jumat, 27 Desember 2024 20:21 WITA

Card image

Prosesi pengukuhan 51 trainer hipnosis baru yang dilakukan Indonesian Hypnosis Centre (IHC), Minggu (15/12/2024) lalu. (Foto:Dok. IHC)

Males Baca?

JAKARTAIndonesian Hypnosis Centre (IHC) kembali menorehkan pencapaian penting dengan mengukuhkan 51 peserta yang telah menyelesaikan program Training of Trainer (TOT) sebagai Trainer Hipnosis, Minggu (15/12/2024), di Hotel Asyana Kemayoran, Jakarta.

Direktur IHC, Avifi Arka, Ph.D., menyatakan bahwa IHC berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang manfaat hipnosis dalam berbagai bidang. “Visi IHC adalah menjadikan hipnosis sebagai profesi mulia yang diakui di masyarakat. Melalui keilmuan ini, kami mengintegrasikan teknologi pikiran seperti Hypnosis, NLP, EFT, hingga Graphology,” jelas Avifi.

Sebagai lembaga yang telah memiliki izin operasional dari Kemendikbudristek dan Kemenakertrans, IHC terus menambah nilai dengan membangun jejaring melalui Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI). Saat ini, lebih dari 14 ribu lulusan IHC tergabung dalam PKHI dan berkesempatan membuka praktik hipnoterapi resmi melalui izin yang dikeluarkan Dinas Kesehatan di berbagai wilayah Indonesia.

“PKHI telah bermitra dengan Kementerian Kesehatan, sehingga lulusan kami dapat memberikan layanan hipnoterapi yang legal dan berbasis kompetensi,” imbuh Avifi Arka, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PKHI.

Prosesi pengukuhan ini turut menghadirkan tokoh-tokoh ternama. Salah satunya adalah Dr. K.H. Andian Parlindungan, M.Ag., pendakwah sekaligus pendidik yang menilai hipnosis sebagai metode efektif untuk mengatasi permasalahan generasi muda, seperti kecanduan gadget dan pornografi.

“Saya merasa keilmuan ini sangat relevan untuk membangun pola pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dan remaja. Hipnosis dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi dan meningkatkan fokus belajar,” ujar Andian Parlindungan.

Tidak hanya itu, penghargaan khusus diberikan kepada tiga peserta terbaik program TOT, yaitu Ust. Muhammad Syaikul Islam, S.H.I. dari Jawa Timur; Dr. Wahardi, M.Ag., dari Jawa Barat; dan Prof. Dr. dr. Ari Yunanto, Sp.A., dari Kalimantan Selatan.

Muhammad Syaikul Islam, yang meraih penghargaan TOT terbaik, menyoroti keunggulan kurikulum IHC yang selaras dengan konsep Deep Learning. “Program ini mengakomodasi elemen pembelajaran mendalam, seperti Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning. Hal ini sejalan dengan kebijakan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia,” ungkap Syaikul.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya